Scroll Untuk Baca Berita
Peristiwa

Dikenal Ramah dan Pandai Mengaji Kakak Beradik di Wedoro Menjadi Korban Pembunuhan

2430
×

Dikenal Ramah dan Pandai Mengaji Kakak Beradik di Wedoro Menjadi Korban Pembunuhan

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, SIDOARJO – Kakak beradik Dira Fani Anjani (20) dan Dea (12) korban pembunuhan sadis di desa Wedoro Sukun, kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, dikenal ramah dan pandai mengaji. Keduanya merupakan alumni TPQ Al-Khodijah di desa setempat.

Farida, pengajar TPQ Al-Khodijah menyebutkan, semasa menimba ilmu di TPQ Al-Khodijah keduanya merupakan murid yang pandai.

TONTON JUGA VIDEO : Terungkap!!! Pembunuhan Wanita Dalam Tumpukan Pasir

BACA JUGA :  Update Polemik Lahan Batu Ampar, Dua Pihak Saling Klaim Kepemilikan

Keduanya murid yang pandai. Sang adik, saat kelas 2 SD sudah lulus dari sini,” ujar Farida mengenang keduanya, ditemui Minggu (12/9).

Sedangkan sang kakak merupakan calon guru ngaji di TPQ Al-Khodijah. Padahal tinggal sedikit lagi ujian, Dira bisa menjadi seorang guru ngaji di TPQ almamaternya.

Sudah sampai tingkat Ghorib mau masuk tingkat Tajwid, tinggal ujian sudah bisa jadi guru ngaji seharusnya,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Anwar Ngaku Khilaf Percaya Sekdes Tanpa KTP Tanda Tangan Buku Nikah

Selain dikenal pandai mengaji, sosok Dira juga terkenal ramah dan ceria. Selama bersekolah di MA Darul Ulum Waru, Dira termasuk murid teladan dan senang berorganisasi.

Di MA dulu dia aktif sebagai anggota pramuka dan OII (OSIS-IPNU-IPPNU) Maduwa. Dia siswa yang ceria dan organisatoris,” imbuhnya.

Dira dan Dea ditemukan tewas di dalam sumur rumahnya, Selasa (7/9) dini hari. HE, yang merupakan mantan karyawan warkop milik orang tua Dira tega menghabisi kakak beradik ini. Kemudian jasad keduanya dimasukkan ke dalam sumur.

BACA JUGA :  H. Mursyidi: Soal Pemberitaan Penyerobotan Tanah Wakaf Jelas Tidak Benar

Saat ini, HE telah berhasil ditangkap oleh petugas kepolisian. Timah panas menembus kakinya karena berupaya kabur saat disergap petugas. Perbuatan sadisnya menjadi perbincangan hangat masyarakat Sidoarjo. Masyarakat berharap pelaku dihukum seberat-beratnya

(Redho Fitriyadi)