Scroll Untuk Baca Berita
Daerah

Jelang Hari Jadi Blora ke- 271, Sembilan Pusaka Dijamas, Diantaranya Keris dan Tombak

1150
×

Jelang Hari Jadi Blora ke- 271, Sembilan Pusaka Dijamas, Diantaranya Keris dan Tombak

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, BLORA – Sejumlah benda pusaka Kabupaten Blora dicuci atau dijamas, jelang Hari Jadi Kabupaten Blora ke- 271, yang diperingati setiap 11 Desember, dilaksanakan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Slamet Pamudji melalui Kepala Bidang Kebudayaan Solichan Mochtar mengatakan agenda jamasan pusaka ini sebagai bentuk pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Blora.

“Jamasan pusaka sudah menjadi tradisi setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap benda-benda pusaka peninggalan leluhur yang secara administrasi milik Pemkab Blora agar tetap terawat dan terjaga keasliannya,” terangnya, Selasa (1/12/2020).

Menurutnya, lebih kurang sembilan jenis pusaka yang di jamas, diantaranya keris dan tombak. Sedangkan prosesi penjamasan sama dengan tahun sebelumnya, hanya saja saat ini dengan menerapkan prokes dan diserahkan kepada Yayasan Mahameru.

BACA JUGA :  Sebelum Lebaran, CITILINK Segera Buka Penerbangan Blora - Jakarta

Ketua Yayasan Mahameru Gatot Pranoto menyampaikan jamasan ini merupakan bentuk perawatan rutin setiap tahun pada pusaka peninggalan yang secara adminitrasi milik Kabupaten Blora agar tidak terjadi oksidasi.

“Jadi ini perawatan rutin setiap tahun. Dari sisi teknis itu perawatan logam agar tidak terjadi oksidasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gatot menyampaikan keris pusaka Kiai Bisma secara normatif yang dipakai sebagai inventaris Kabupaten Blora merupakan kekancingan kepada Bupati Blora pertama kali. Prosesi jamasan juga diperlukan warangan yakni sejenis bahan kimia yang terdapat di toko bahan kimia.

BACA JUGA :  Coffee Morning Seluruh Bhabinkamtibmas, Kapolsek Kuta Berikan Arahan 

“Warangan berguna membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri,” tambahnya.

Beberapa piranti jamasan pusaka yang diperlukan yaitu kembang (bunga) setaman terdiri dari 5 macam bunga antara lain bunga mawar merah, melati, kanthil, mawar putih, kenanga.

Kemudian pewangi (minyak wangi) dengan bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh, nampan atau baki, menyan (kemenyan) atau dupa (ratus), kelapa, kain mori sekitar 1-2 meter dan tikar serta sikat gigi yang baru. Setelah di jamas kemudian dijemur hingga beberapa waktu.

BACA JUGA :  Kedzoliman Seleksi Perades di Blora Makin Gamblang, Polisi Ungkap Ada 2 SK Palsu

Sementara itu, Bupati Blora Djoko Nugroho bersama unsur Forkopimda dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pada hari yang sama melaksanakan ziarah dan tabur bunga ke sejumlah makam Bupati Blora terdahalu dan lelehur yang ada di wilayah Kabupaten Blora.

Yakni ziarah di komplek makam gedong Tirtonatan Desa Ngadipurwo, makam Sunan Pojok dan makam almarhum Bupati Blora Ir. Basuki Widodo serta keluarga di Cepu.

Selanjutnya, berdasarkan agenda kegiatan, pada Selasa (1/12/2020) pukul 00.00 WIB dilaksanakan Kirab Pusaka (Temu Gelang).

(Hans)