Scroll Untuk Baca Berita
Daerah

Kampung Tematik, Inovasi Kelurahan Pakuhaji

1075
×

Kampung Tematik, Inovasi Kelurahan Pakuhaji

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, TANGERANG – Kampung Warna dipilih menjadi nama kampung tematik di Kelurahan Pakuhaji, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Kampung tematik merupakan salah satu inovasi pemerintah kelurahan setempat untuk mengatasi kualitas lingkungan permukiman.

“Kampung Tematik merupakan titik sasaran dari sebagian wilayah Kelurahan yang dilakukan perbaikan dengan memperhatikan beberapa perihal,” kata Lurah Pakuhaji Suyatno, kepada Wartawan di sela kesibukannya membina warganya di Kampung Tematik yang beralamat di Kampung Cilongok, RT 01/04, Kelurahan Pakuhaji, Selasa (12/1/21).

BACA JUGA :  Kapolda Jambi Hadiri Rakernis Ditpamobvit Polda Jambi TA 2022

Suyatno melanjutkan, titik sasaran perbaikan dengan memperhatikan sejumlah perihal, diantaranya mengubah lokasi kumuh menjadi tidak kumuh, meningkatkan penghijauan, meningkatkan partisipasi warga secara aktif, mengangkat potensi sosial dan ekonomi.

Ia menjelaskan, program kampung tematik bertujuan untuk meningkatkan sarana prasarana yang tertata, menumbuhkan ekonomi lokal yang berpotensi meningkatkan pendapatan warga.

“Lalu diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dan daya tarik bagi kampung-kampung lain di kelurahan kami, bahkan kelurahan ataupun desa lain. Kemudian diharapkan juga dapat menggugah para pemberi CSR untuk mereplikasi Kampung Tematik di kampung lain,” kata Suyatno.

BACA JUGA :  Wakil Bupati Tangerang Hadiri Launching E-Perda

Saat ini, papar Suyatno, di kampung tematik yang ia berikan nama kampung warna sudah dibuatkan mural (gambar di dinding), tempat bermain anak, pagar bambu berwarna, mempercantik jembatan dan gapura.

Selain itu, ia membuat tempat pembibitan berbagai macam sayuran, diantaranya bibit cabai, terong, tomat, kangkung, kacang amazon dan tanaman obat keluarga (toga). Dari tempat pembibitan, tanaman akan diletakan di pekarangan rumah-rumah warga.

BACA JUGA :  Semarak Hari Raya Galungan dan Kuningan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Hadirkan Pengalaman Berkesan 

“Tak lupa, kami sudah membina kelompok penjahit. Alhamdulillah, produk celana dan kaos hasil karya tangan mereka sudah terjual hingga luar daerah,” pungkasnya.

Sementara itu, Khaerul Trisunu, penyuluh pertanian setempat menambahkan, tujuan menempatkan bibit-bibit sayuran, adalah agar warga dapat mengurangi pengeluaran membeli sayuran. “Terbukti, sejumlah warga sudah tidak membeli cabai lagi di saat harga cabai sedang meroket seperti saat ini,” ujarnya. (Red).