Scroll Untuk Baca Berita
Daerah

Lantik Gubernur Aceh, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Bersyukur

764
×

Lantik Gubernur Aceh, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Bersyukur

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, BANDA ACEH – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengajak seluruh masyarakat khususnya Aceh, untuk mensyukuri atas perjanjian damai Aceh yang telah membuat situasi kehidupan masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman, sehingga memberi ruang bagi pemerintah untuk menyusun program pembangunan guna memajukan Aceh dan masyarakat beraktifitas untuk turut mempercepat roda pembangunan.

Hal itu disampaikan Mendagri, Tito Karnavian dalam sambutannya dalam pelaksanaan pelantikan Ir. Nova Iriansyah, MT sebagai Gubernur Aceh, sisa masa jabatan 2017-2022, yang akan digelar di ruang sidang Paripurna DPRA, Kamis (05/11/2020).

“Menurut saya situasi yang aman dan damai inilah yang menjadi modal penting bagi masyarakat Aceh dan merupakan nikmat Allah SWT yang harus kita syukuri sebagaimana Allah SWT menyampaikan berulang-ulang sebanyak 31 (tiga puluh satu) kali dalam surah Ar-Rahman yang bunyinya ‘Fabiayyi alaa irabbikuma tukadziban’, maka nikmat Allah mana lagi yang kamu dustakan,” kata Tito.

Ia menyampaikan, provinsi Aceh merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya alam dan juga memiliki populasi yang signifikan sekitar lima juta jiwa, kedua sumber daya itu, lanjut Mendagri Tito, merupakan modal penting bagi Provinsi Aceh untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat Aceh, apalagi banyak cerdik pandai yang bukan hanya berkiprah di tataran lokal Provinsi Aceh namun juga menjadi tokoh nasional dan bahkan berkiprah dalam kancah internasional.

BACA JUGA :  Serda Wail Bersama Warga Berhasil Duduki Poros Jalan Desa Kacepi Pulau Gebe 

“Namun, sumber daya potensial tersebut sulit untuk dikembangkan tanpa terciptanya situasi politik dan keamanan yang stabil,” lanjutnya.

Untuk itu maka, Mendagri Tito menambahkan, stabilitas politik dan keamanan ini yang perlu dirawat terus menerus oleh masyarakat Aceh, sehingga seluruh sumber daya yang ada.

“Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang saya sampaikan tadi dapat dikembangkan secara optimal untuk menuju Aceh yang lebih makmur, Baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” pungkasnya.

Selain itu, Mendagri Tito mengingatkan masyarakat dengan bencana alam besar gempa dan tsunami di Aceh yang berdampak luas di Samudra Hindia tahun 2004 silam, sehingga menimbulkan duka disebabkan banyaknya korban jiwa dan harta benda pada peristiwa itu.

“Namun, di balik itu terdapat hikmah diantaranya timbul rasa solidaritas dan kebersamaan masyarakat Aceh, Indonesia, dan dunia. Solidaritas dan kebersamaan tersebut membuat kita bersatu dan menghentikan konflik serta merajut kedamaian. Solidaritas dan kebersamaan tersebut pula yang membuat banyak pihak bergerak untuk bangkit membangun Aceh sehingga terjadi percepatan pembangunan di Aceh,” kata Tito lagi.

BACA JUGA :  Jadi Irup HUT RI ke 76, Walikota Mantiri: Jayalah Negeriku Indonesia

Kemudian kali ini, sambung Tito, masyarakat sedang menghadapi bencana global pandemi Covid-19 yang merupakan bencana multidimensi yang berdampak pada bidang kesehatan, kemanusiaan, ekonomi dan bahkan sosial. Seperti halnya negara atau daerah lain, penyebaran penyakit Covid-19 juga terjadi di Aceh, yang berakibat pada terkontraksi pada sektor ekonomi, yang menyebabkan pada masalah sosial seperti kehilangan atau berkurangnya lapangan pekerjaan.

“Dibalik musibah pandemi Covid-19 ini, kita meyakini Allah SWT tentu memiliki maksud dengan hikmah tersendiri salah satunya untuk meningkatkan solidaritas dan kebersamaan kita dan semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat Aceh untuk mampu menghadapi cobaan ini serta menanganinya secara optimal. Pemerintah dan masyarakat perlu bersama-sama untuk mewujudkan rumusan keseimbangan guna mengendalikan penularan dan sekaligus menjaga ekonomi tetap bergerak,” imbuhnya.

Tito menyebutkan, pelantikan Gubernur Aceh definitif dapat menjadi momentum yang penting agar kebersamaan tersebut dapat terwujud. Pembangunan Provinsi Aceh tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, namun memerlukan kekompakan antara pemerintah pusat dan daerah serta segenap unsur yang ada di Aceh baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupatenkota sampai ke desa-desa

BACA JUGA :  Pembangunan Gedung Pabrik di Kadu Diduga Belom Kantongi Izin

Demikian pula kekompakan antara eksekutif, legislatif, yudikatif sesuai tugas fungsi masing-masing dan unsur lainnya termasuk organisasi non pemerintah, tokoh- tokoh adat, ulama serta segenap lapisan masyarakat lainnya.

“Kita semua harus optimis menghadapi pandemi Covid-19 dan dampak ikutannya. Pemerintah dan semua pihak bahkan harus pandai membaca peluang dengan terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif di tengah tantangan situasi sulit pandemi Covid-19 sehingga justru dapat memicu percepatan pembangunan dengan segenap sumber daya yang ada.

Pemerintah pusat tentu juga tidak berdiam diri, berbagai program pemerintah pusat baik fisik maupun non fisik terus dilaksanakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan mendorong percepatan pembangunan tersebut,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Mendagri Tito tak lupa mengucapkan selamat kepada Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T yang telah dilantik.

“Kiranya amanah ini dapat dijalankan dengan sebaik
mungkin. Bangun komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak agar tercipta kehidupan politik dan keamanan yang baik sehingga dapat membuat dan mengeksekusi program-program yang direncanakan demi kesejahteraan masyarakat Aceh,” pungkasnya.(Ar)