NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG – Kegiatan Tangerang Great Sale (TGS) 2025 menuai protes. Tim perwakilan Kecamatan Benda mengaku dirugikan dan merasa tidak diakomodir panitia setelah tidak dipanggil tampil meski sudah terdaftar sebagai peserta.
Para peserta yang kecewa akhirnya meninggalkan arena dan melayangkan keluhan kepada organisasi kewartawanan di Kota Tangerang, Jumat (28/11/2025).
Insiden terjadi saat Tim Ibu-ibu Kecamatan Benda dengan nomor peserta enam telah siap tampil di panggung utama di Alun-Alun Kota Tangerang.
Namun hingga pukul 17.00 WIB, nama mereka tidak juga dipanggil, sementara sudah lebih dari 15 tim tampil lebih dulu. Kejadian ini memicu kekecewaan dan menimbulkan dugaan ketidakprofesionalan panitia penyelenggara.
Tangerang Great Sale 2025 dibuka langsung oleh Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin. Agenda ini melibatkan enam mal, enam retail, lima hotel, satu rumah sakit, dan pelaku UMKM dari 13 kecamatan dengan penawaran diskon hingga 40 persen.
Program yang diklaim sebagai penggerak ekonomi rakyat justru dinilai kontradiktif dengan kejadian di lapangan.
“Ini adalah wujud komitmen Pemkot Tangerang dalam mendukung ekonomi rakyat dan membuka peluang bagi UMKM,” kata Sachrudin dalam pembukaan acara.
Tim qasidah Kecamatan Benda datang dengan perlengkapan dan seragam lengkap. Namun karena tidak juga diberi kesempatan tampil, mereka memilih meninggalkan lokasi dan mendatangi Sekretariat Bersama PWI, SMSI dan JTR untuk menyampaikan keluhan.
Idad dari Kecamatan Benda menanggapi keluhan tersebut dengan menyatakan akan mengecek kebenaran informasi.
“Nanti akan saya cek kebenarannya sama Bu Wati,” ujarnya melalui WhatsApp, Jumat (28/11/2025).
Upaya konfirmasi kepada panitia tidak membuahkan hasil. Sejumlah pihak panitia justru saling melempar tanggung jawab dan tidak memberikan jawaban pasti terkait alasan tim Kecamatan Benda tak tampil.
Hingga berita ini diterbitkan, panitia belum memberikan klarifikasi resmi. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai transparansi dan profesionalitas penyelenggaraan TGS 2025, serta dugaan adanya pengabaian terhadap peserta tertentu. (Red)
