Scroll Untuk Baca Berita
Daerah

Diduga Hipotermia, Seorang Pendaki Gunung Bawakaraeng Meninggal

1903
×

Diduga Hipotermia, Seorang Pendaki Gunung Bawakaraeng Meninggal

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, MAKASAR – Badan SAR Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Makasar, berhasil mengevakuasi seorang pendaki yang meninggal dunia saat hendak mengikuti rangkaian pelaksanaan upacara bendera, Dalam ramgka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke -75, di atas Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan. Senin, (17/08/2020).

“Benar, kami menerima laporan sekitar pukul 6 pagi tadi, seorang pendaki meninggal dunia di antara pos 10 dan pos 9 di Gunung Bawakaraeng. Tim SAR gabungan siaga Merah Putih sudah berhasil mengevakuasi korban,” ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Muh Rizal saat dikonfirmasi, Senin.

Korban belakangan diketahui bernama Wawan Kurniawan (16) asal Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Jenazah kemudian dibawa ke Puskesmas Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

BACA JUGA :  Barusan Plt Walikota Baubau Lantik BP4

“Korban sudah dievakuasi Ke Puskesmas setempat dan menunggu pihak keluarga korban. Soal perihal otopsi, keputusan diserahkan kepada pihak keluarga tentunya,” papar Rizal.

Ia menyebut, data dari Basarnas Makassar, jumlah pendaki yang teregistrasi masuk ke Gunung Bawakaraeng untuk mengikuti upacara bendera HUT RI ke-75 tahun, di tiga titik, yakni Puncak, Lembah Ramma dan Pinus Lembbana tercatat sebanyak 15.228 orang.

Dari infomasi diperoleh, korban bersama rekannya diketahui naik Gunung Bawakaraeng melalui jalur pendakian Lingkungan Taksosok, Kecamatan Sinjai Barat. Namun setelah tiba di antara pos 8 dan pos 9, korban mengalami hipotermia (kedinginan).

Selanjutnya, Tim SAR yang berada di pos 10 Gunung Bawakaraeng saat mendapat kabar tersebut, turun ke pos 9 dan berusaha memberikan pertolongan, namun nyawa yang bersangkutan tidak bisa diselamatkan.

BACA JUGA :  Sungguh Bejat, Pelaku Kasus Pelecehan Seksuas Disabilitas di Blora Adalah Ayah Kandung Sendiri

Tim SAR siaga Merah Putih, yang berada di pos 10 memberi informasi ke Posko Induk SAR di Lembanna bahwa korban sudah meninggal dunia, kemudian dievakuasi lewat jalur Veteran Lingkungan Bulu Baklea, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa.

Sementara rekan korban, Wahyu Hidayat (16) saat memberikan keterangan, kala itu dia bersama korban melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng mulai 12 Agustus 2020

“Pada 11 Agustus, saya bersama Wawan, melakukan perjalanan dari Makassar menuju Gunung Bawakaraeng ala backpacker. Kami sempat bermalam di Bili-bili karena kemalaman dan besoknya melanjutkan perjalanan ke Lembanna menuju Gunung Bawakaraeng,” kata dia.

Karena hanya berdua bersama korban, setelah tiba di pos lima keduanya bergabung dengan pendaki lainnya yang naik melalui jalur Tasosso, di Kabupaten Sinjai untuk melanjutkan perjalanan ke pos 10 (puncak) Bawakaraeng keesokan harinya.

BACA JUGA :  Pecah Rekor tahun 2023, Realisasi PBB-P2 dan BPHTB Sentuh Capai 2,3 Triliun

“Tidak ada tanda yang mengkhwatirkan, cuman korban memang sempat merasa sakit kepala dan sesekali mengigau. Hari Minggu (16/8) saya mengajaknya turun, tapi Wawan tidak mau, dan bilang nanti setelah pengibaran bendera,” ujarnya bercerita.

Kendati demikian, Wahyu mulai khawatir dengan kondisi temannya itu, ia bersama rekan lainnya berusaha mengajaknya turun. Namun di tengah perjalanan korban mulai tidak sadarkan diri.

“Karena kondisi darurat, Wawan kami evakuasi ke tenda pendaki lainnya di antara pos 10 dan pos 9. Tapi akhirnya, setelah tim SAR datang mencoba menolong, rekan kami dinyatakan telah meninggal dunia,” tuturnya. (HARUN DG NUNTUNG)