NASIONALXPOS.CO.ID, BLORA – Musibah kebakaran hebat melanda Dusun Kajengan, Desa Kajengan, RT 03 RW 01, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, pada Rabu petang (25/6/2025). Dua rumah warga ludes dilahap si jago merah dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.
Dua rumah yang terbakar diketahui milik Ahmad Fauzi (27) dan Sutrisno (61). Peristiwa bermula saat Ahmad Fauzi tengah berdzikir di dalam rumahnya. Sekitar pukul 18.15 WIB, ia mendengar suara ledakan dari kamar sebelah. Awalnya tak mengira hal serius, Ahmad justru terkejut saat mendapati api mulai membesar dan menjalar cepat ke seluruh ruangan.
“Saya langsung teriak minta tolong ke warga. Api begitu cepat menyebar,” ujar Ahmad.
Warga yang mendengar teriakan segera berdatangan. Dua saksi mata, Mohammad Taufik (59) dan Sujono (44), bersama warga lain berupaya memadamkan api secara manual. Namun karena keterbatasan air dan kondisi rumah semi permanen yang mudah terbakar, si jago merah merambat ke rumah Sutrisno yang bersebelahan.
Kepala Desa Kajengan, Supriyanto, yang menerima laporan warga langsung menghubungi Polsek Todanan dan tim pemadam kebakaran. Sekitar 15 menit kemudian, bantuan dari Polsek Todanan, Damkar Pabrik GMM, Damkar Kecamatan Ngawen, dan BPBD Blora tiba di lokasi. Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 20.00 WIB setelah lebih dari satu jam berjibaku.
Kedua rumah yang terbakar merupakan bangunan semi permanen berbahan kayu dengan atap limasan. Tak hanya bangunan, perabotan rumah tangga, dokumen penting, sepeda motor, dan peralatan elektronik juga habis terbakar.

Kapolsek Todanan, Iptu Suhari, S.H., M.H., mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti seperti kabel, kap lampu, dan potongan kayu yang terbakar.
“Kami juga telah meminta keterangan dari korban dan para saksi. Dugaan awal mengarah ke korsleting listrik, namun penyelidikan masih terus dilakukan,” tegasnya.

Kapolsek Suhari juga mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa instalasi listrik di rumah masing-masing. “Keselamatan keluarga dan lingkungan adalah prioritas. Waspadai instalasi yang sudah tua atau tidak sesuai standar SNI,” ujarnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun trauma dan kerugian besar meninggalkan luka mendalam bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta bendanya. (Riyan)













