Ragam

Krematorium, Solusi Bijak Hadapi Dinamika Zaman dalam Tradisi Ngaben

248
×

Krematorium, Solusi Bijak Hadapi Dinamika Zaman dalam Tradisi Ngaben

Sebarkan artikel ini
Proses Ngaben di Krematorium Bebalang, kabupaten Bangli. Senin, (28/6/2025). Foto: Ist

NASIONALXPOS.CO.ID, BALI – Ngaben dalam tradisi budaya Bali adalah upacara pembakaran jenazah bertujuan untuk menyucikan roh (atman.red) serta mempercepat proses kembalinya unsur-unsur tubuh ke alam.

Filosofi dari Ngaben itu sendiri memiliki makna yang mendalam terkait dengan konsep Tri Sarira di siklus kelahiran dan kematian dalam agama hindu Bali.

Seiring waktu, upacara Ngaben mengalami perkembangan termasuk didalamnya penggunaan Krematorium yang dianggap sebagian besar masyarakat di Bali dapat mempermudah pelaksanaan upacara tanpa mengurangi esensi dari upacara Ngaben itu sendiri.

Seperti salah seorang keluarga penyelenggara yang mengadakan upacara Ngaben bernama DR. I Gusti Made Widya Sena dari kabupaten Gianyar, di sela-sela pelaksanaan kremasi di Krematorium Bebalang, Bangli, Senin, (28/6/2025) mengungkapkan rasa syukur atas proses kremasi tersebut.

Mantan dosen pembimbing S2 ketua yayasan Sagraha Mandrakantha Shanti Bebalang sekaligus pengelola Krematorium I Nyoman Karsana itu melihat proses pelaksanaan kremasi dianggap telah mengikuti sastra agama hindu Bali tentang Atiwa-tiwa. Selain itu, Krematorium di Bebalang juga dinilai menjadi solusi yang pas, karena lebih efisien, efektif, cepat dan yang pasti tidak keluar dari adat dan tradisi.

Upacara Ngaben tersebut terlihat berjalan hidmat dan khusuk dengan alunan suara gamelan angklung, hadir memberi makna kepada ritual pengembalian Panca Mahabutha ke asalnya. Ditambah tarian Topeng Sidakarya, menambah warna dan makna dari Ngaben.

Tinggalkan Balasan