NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG – Para pelanggan Lazada yang menggunakan layanan COD (Cash on Delivery) diimbau untuk lebih berhati-hati. Saat ini marak beredar modus penipuan baru yang mengatasnamakan Lazada dan J&T Express, dengan cara meminta pelanggan mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu sebelum paket dikirim.
Kasus ini dialami oleh Wanto, warga Kota Tangerang sekaligus pelanggan Lazada. Ia mengaku mendapat pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang mengatasnamakan pihak J&T. Dalam pesan tersebut, pelaku mengirimkan informasi palsu berupa nomor resi dan jumlah tagihan COD, disertai permintaan agar korban mentransfer dana ke rekening pribadi.
Berikut isi pesan yang diterima Wanto:
“Halo Kak, mau konfirmasi terkait belanja COD di Lazada… Mohon maaf sebelumnya, untuk paket COD harap melakukan transfer dahulu ke rekening BRI atas nama Ridho Widayanto IIWANRA. Setelah transfer, paket akan langsung dikirim ke rumah.”
Pesan tersebut juga mencantumkan nomor rekening, nama penerima, serta nomor WhatsApp admin palsu dengan nada meyakinkan, seolah-olah itu merupakan prosedur resmi dari Lazada dan J&T.
Namun setelah Wanto mentransfer dana sebesar Rp156.000, nomor tersebut langsung bersikap kasar dan tidak bertanggung jawab.
“Saya sudah sadar setelah transfer, ternyata ini modus penipuan. Jadi saya imbau masyarakat jangan mudah percaya bila ada pesan seperti ini. Lazada tidak pernah meminta pelanggan COD melakukan transfer terlebih dahulu,” ujar Wanto kepada NASIONALXPOS.CO.ID, Selasa (15/10/2025).
Pihak Lazada dan J&T Express sebelumnya telah beberapa kali mengingatkan pelanggan agar tidak melakukan pembayaran di luar sistem resmi. Semua transaksi COD hanya dilakukan saat kurir tiba di alamat penerima, bukan melalui transfer pribadi.
Masyarakat diimbau untuk:
- Tidak mengirim uang ke rekening pribadi yang mengatasnamakan kurir atau admin.
- Memeriksa keaslian nomor resi dan status pengiriman langsung di aplikasi resmi Lazada atau situs J&T Express.
- Melaporkan pesan mencurigakan ke layanan pelanggan resmi.
Kasus seperti ini menegaskan pentingnya kewaspadaan digital, terutama dalam bertransaksi secara daring. (Red)
