Scroll Untuk Baca Berita
Peristiwa

Masih Ingat Pembunuhan Kakak Beradik di Wedoro? Pelaku Jalani 32 Adegan Rekonstruksi

442
×

Masih Ingat Pembunuhan Kakak Beradik di Wedoro? Pelaku Jalani 32 Adegan Rekonstruksi

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, SIDOARJO – Rekonstruksi pembunuhan kakak beradik, Dirafani Anjani, 20, dan DA, 13, di Dusun Wedoro Sukun RT 01/RW 03 Desa Wedoro, Kecamatan Waru akhirnya digelar, Senin (11/10). Proses rekonstruksi tersebut dijaga ketat aparat kepolisian.

Pada rekontruksi itu, tersangka Heru Erwanto memperagakan satu-persatu cara menghabisi nyawa dua korbannya. Rinciannya, ada 32 adegan yang dilakukan tersangka 25 tahun itu saat masuk rumah korban hingga aksi kejam yang dilakukannya.

Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus Setja mengatakan, rekonstruksi tersebut digelar untuk mencocokkan bukti yang ada dengan keterangan pelaku.

BACA JUGA :  Artis Cilik Ruth Gediana Rungkat Hadir di Pengadilan Agama Pandeglang

“Jadi untuk petunjuk-petunjuknya kami mengikuti dari keterangan tersangka. Maka dari itu kami melakukan reka ulang adegan sebanyak 32 adegan pada hari ini (kemarin, Red),” katanya.

Heru dengan gamblang memperagakan aksi nekatnya masuk ke dalam rumah korban. Dia lalu bertemu dengan salah satu korban hingga proses pembunuhan itu dilakukan. Tak hanya itu, dia juga memperagakan bagaimana mobil milik orang tua korban itu dibawa.

Oscar menjelaskan, seluruh adegan yang diperagakan itu sesuai dengan keterangan tersangka. Namun, Oscar mengaku, ada temuan baru dari rekonstruksi itu. Temuan baru itu saat ini masih dalam pendalaman. Oscar enggan menyebut temuan baru yang dimaksud tersebut.

BACA JUGA :  OM Unggah Hal Tak Pantas di Medsos, Diamankan Timsus Maleo

“Namun nanti akan kami tambahkan dalam pasal. Ini masih dalam proses penyidikan yang tak bisa saya sebutkan,” ujarnya.

Pelaku pun mengakui perbuatan sadis yang dilakukannya tersebut. Warga Desa Pranggang, RT 01/RW 02, Plosoklaten Kabupaten Kediri itu nekat membunuh kakak beradik lantaran motif balas dendam serta karena cinta ditolak.

Rekonstruksi itu membuat warga sekitar memadati lokasi. Namun warga tak dapat mendekat karena polisi sudah memasang police line. Warga yang geram dengan ulah pelaku nampak mencemoohnya saat melihat dari kejauhan.

BACA JUGA :  Sidang Lanjutan Kasus Dugaan Korupsi LPD Anturan, Ini Pernyataan Saksi Ahli Keuangan Negara

“Enggak menyangka mas, karena walau kecil orangnya tapi ternyata sangat kejam sekali,” kata Yanto, warga sekitar.

Sebelumnya, dua perempuan kakak beradik tersebut ditemukan tewas dalam sumur di rumahya. Keduanya tewas dalam kondisi tubuh berdarah dengan luka sayatan pisau di leher. Tak hanya itu, salah satu korban pun tewas akibat cekikan pelaku.

(Redho)