Daerah

Wakil ketua DPRD Kota Pangkalpinang: Kita Bersifat Pengawasan dan Mempressure Eksekutif

419
×

Wakil ketua DPRD Kota Pangkalpinang: Kita Bersifat Pengawasan dan Mempressure Eksekutif

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, PANGKALPINANG — Kami pada dasarnya mendukung,cuma keterbatasan legislatif sifatnya hanya pengawasan dan hanya bisa mempressure kepada OPD terkait untuk menindak pelanggaran pelanggaran yang mereka lakukan dan juga terjanggal dengan adanya aturan ataupun pembagian pembagian kekuatan kewenangan antara kota dan provinsi

Hal ini diungkapkan Waki ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD )kota Pangkalpinang Bangun jaya sesuai Audiensi dengan Aliansi Umat Islam Bangka Belitung di ruang pansus 9, Rabu (18 /10//2023).

Advertisement

“Audiensi kepada kami tadi dari Aliansi umat Islam Bangka Belitung untuk memberantas maksiat di kota Pangkalpinang terkait dengan protusi, karoke dan diskotik serta judi, “Ucapnya

Menurutnya, saya yakin Pol PP kami sudah berbuat, dalam beberapa waktu yang lalu baru-baru ini telah melakukan razia-razia di kos kosan.

“Saya rasa tidak perlu lagi memanggil eksekutif,karena tadi sudah hadir eksekutif terkait, yaitu Dinas Pariwisata,kasat Pol PP dan PTSP, “ungkapnya.

Ia katakan, rata-rata sekarang yang agak sulit kita jangkaui, karena sistem perizinan bersifat online.

“Kita pun tidak tahu sebenarnya di dalam itu, kita percaya izin tempat itu warung kopi ternyata didalam mungkin ada jual mihol, “tegas Bangun jaya.

Bangun katakan di Pangkalpinang menurut perda lama, kita zero mihol, kemaren perda yang diusulkan kami tolak yaitu perda pengendalian dan pengaturan minuman beralkohol.

“Bahwa kita bisa mengatur mihol diatas 5% untuk mihol di bawah 5% seperti bir itu diatur oleh menteri perdagangan,
“pungkasnya.

Sementara itu Aliansi Umat Islam Bangka Belitung Sofiyan mengatakan
upaya yang dilakukan adalah kontrol sosial agar Kota Pangkalpinang terbebas dari berbagai kemaksiatan. Adanya tempat-tempat yang terindikasi menjadi sarang prostitusi, miras dan tempat perjudian dianggap akan berdampak buruk terhadap generasi muda dan masa depan bangsa.

Dalam hal ini, Kita sama-sama menunggu apa hasil dari yang sudah dilakukan. “Harapannya tentu berbagai tempat maksiat di Pangkalpinang ini bisa ditutup, supaya negeri ini berkah,”Ungkapnya.

“Kita akan terus melakukan audiensi, kita akan terus melakukan dialog dan terus melakukan komunikasi, bahkan mungkin nanti sampai aksi diperlukan akan kita lakukan,” Ucap Sofiyan (Toto)

BACA JUGA :  Polres Minut Lakukan Pencarian Anak 8 Tahun yang Hilang Terbawa Arus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *