Peristiwa

Akibat Tanah Merah Berceceran dan Licin di Gabus Kopo Kabupaten Serang, Warga Minta Stop Aktivitas Proyek

818
×

Akibat Tanah Merah Berceceran dan Licin di Gabus Kopo Kabupaten Serang, Warga Minta Stop Aktivitas Proyek

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, SERANG, – Ceceran tanah dan batu krikil yang beserakan di depan pintu masuk pabrik (PT LBI) di wilayah Desa Gabus, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang-Banten, jalan raya yang sebagian tertutup tanah kini memakan korban, (Selasa Sore, 28/3/2023). pukul 17.00 Wib.

Seperti sebelumnya ramai di beritakan di berbagai media terkait masyarakat keluhkan banyaknya tanah berceceran dan batu krikil di depan pintu masuk pabrik PT. LBI di Desa Gabus kecamatan Kopo Kabupaten Serang, tapi tidak ada Instansi yang berani bertindak, Alhasil sejumlah pengendara motor berjatuhan menjadi korban akibat jalan licin.

Advertisement

BACA JUGA :  Polrestro Tangerang Kota Musnahkan Barang Bukti Narkotika 

Adalah Rohim (30) pengendara motor saat melintas di depan proyek urugan PT. LBI jatuh Akibat dampak jalan yang licin, hingga lumpur tanah mengotori kendaraan dan pakaian.

” Iya pak jalan licin motor tidak seimbang,, cuma luka kecil ” Ucap Rohim.

Rohim juga menambahkan ” untuk pengendara yang melintas di jalan ini (depan proyek PT LBI) harap berhati-hati, dan buat yang punya proyek stop dulu aktivitasnya ini tanah Bececeran masih banyak jangan nambah korban lagi,”harap Rohim.

BACA JUGA :  Terlibat Perkelahian 8 Siswa SMKN 6 Tangerang Mengundurkan Diri

Hal senada diucapkan warga setempat Mini (35)  yang juga tinggal di sekitar proyek tersebut meminta di stop aktivitas proyek dampak ceceran tanah di jalan.

“Ya pak, stop dulu aktivitas proyek, ini jalan berlumpur pengendara ada jatuh, saya juga tinggal disini pak, kalau cuaca panas jalan ini berdebu, apalagi ini jalan becek licin, ” ucap mini dari warung saat ditemui awak media di lokasi.

BACA JUGA :  Tak Kunjung Dikerjakan, Jalan Sicincin Pariaman Makan Korban Lagi

Sementara itu Amak (45) selaku tokoh organisasi masyarakat (ormas) saat di lokasi meminta proyek dihentikan sementara harus menjalani Standar Operasional Prosedurnya (S.O.P).

“Betul banyak pengendara yang berjatuhan, menurut warga ceceran tanah ini aktivitas dari proyek yang ada di desa Majasari, kami meminta di stop dulu dan harus S.O.P, jangan seperti ini tanah dibiarkan berceceran, dan apabila tidak di stop hingga korban berjatuhan, tidak menutup kemungkinan kami bersama warga akan melakukan aksi,” Pungkasnya. (Syt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *