NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG – Dugaan adanya praktik yang melampaui izin operasional di tempat karaoke eksklusif FM3, Kota Tangerang, kembali menjadi sorotan publik. Hal ini mencuat setelah terjadi insiden kekerasan terhadap seorang aktivis sosial, M. Eddy Sopyan, pada awal Juni 2025.
Aksi damai yang digelar di depan lokasi karaoke FM3, bertujuan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait dugaan penyimpangan aktivitas hiburan, justru berujung pada insiden pemukulan. Berdasarkan laporan kepolisian dengan nomor LP/B/763/VI/2025, Eddy mengalami luka di bibir dan perut usai didekati oleh seorang pria tak dikenal yang kemudian melakukan kekerasan fisik.
Peristiwa tersebut diduga berkaitan dengan upaya sebagian warga yang ingin mendorong keterbukaan dan penegakan aturan terhadap aktivitas malam di FM3. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian yang mengaitkan insiden tersebut secara langsung dengan isi aksi yang dilakukan.
FM3 dikenal sebagai salah satu tempat karaoke kelas atas di Tangerang, dengan konsep interior yang menampilkan tema berbagai kota dunia seperti Amsterdam, London, dan Tokyo. Namun di balik kemewahan tersebut, beredar informasi dari sejumlah narasumber bahwa lokasi tersebut memiliki ruangan dengan fasilitas tambahan, termasuk toilet pribadi dan kamar-kamar yang terletak dalam satu kompleks.
Beberapa mantan pekerja dan pengunjung yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan adanya dugaan layanan yang tidak tercantum dalam daftar resmi. Informasi tersebut menyebut bahwa layanan-layanan tertentu ditawarkan secara informal melalui komunikasi tertutup dan tanpa bukti administratif, sehingga menyulitkan pengawasan serta proses penegakan hukum.
