Scroll Untuk Baca Berita
PeristiwaTNI & Polri

JS Korban Penganiayaan Dikremasi, AKBP OKI: Pelaku Masih Dikejar

877
×

JS Korban Penganiayaan Dikremasi, AKBP OKI: Pelaku Masih Dikejar

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, SURABAYA – JS (11), warga Kupang Krajan IV korban penganiayaan yang diduga dilakukan WB hingga meninggal dunia dikremasi di Krematorium Eka Praya, Kembang Kuning, Sabtu (5/6/2021). Sebelumnya JS sempat menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo sejak 26 Mei 2021 sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada hari Rabu, (2/6/2021) sekitar pukul 10.26 WIB

Pihak keluarga, tetangga, sampai teman satu sekolah di salah satu SD swasta Kota Surabaya ikut mengantar JS di tempat peristirahatan terakhirnya.

Seusai prosesi kremasi, NL ibunda JS meminta polisi segera menangkap WB yang sampai sekarang masih melarikan diri. Ia berpesan kepada WB sebaiknya menyerahkan diri dan menghimbau supaya tidak ada pihak keluarga yang menyembunyikan atau melindungi.

“WB menurut saya sangat berbahaya. Sebab dia berbuat kejahatan dengan cara memperalat kedua anaknya yang juga baru berusia belasan tahun,” ungkapnya sambil menahan tangis.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian, Sabtu (5/6/2021) menyatakan pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku WB.

BACA JUGA :  Bus Masuk Jurang di Jalur Wisata Guci, Polisi Tetapkan Sopir dan Kernet Jadi Tersangka

JS diduga dianiaya WB di kamar indekosnya daerah Kupang Krajan V, Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 12.00 WIB. Motifnya diduga WB ingin menguasai ponsel milik JS.

BACA JUGA :  PAM Sidang MPL dan Konsultasi BIPRA SAG Dipimpin Langsung Kapolres Minahasa

NL menjelaskan terduga pelaku WB diketahui baru indekos di Kupang Krajan sekitar satu minggu. Setelah mendengar cerita dari pemilik dan tetangga kos, Nelly menduga WB memang orang bermasalah.

TKP kamar indekos WB di Kupang Krajan V tempat JS dianiaya
“Pelaku dan kedua anaknya hanya membawa satu kantong plastik saat mulai indekos di Kupang Krajan V. Selain itu WB juga sering berhutang kepada banyak warga di Kupang Krajan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Maraknya BBM Ilegal di Mesuji, Gudang Minyak Hangus Terbakar

Kronologis kejadian penganiayaan versi NL bermula JS dijemput 2 anak laki-laki berusia belasan tahun inisal BR dan BS untuk bermain ke tempat indekos ayahnya WB.

Sesampainya disana kata NL, putra semata wayangnya itu dipukul bagian kepala sampai berdarah, tengkorak retak dan tidak sadarkan diri. NL menambahkan WB beserta kedua anaknya kemudian melarikan diri dengan membawa ponsel milik JS
(Redho)