Daerah

Layanan BISA Helpline dari Yayasan Bali Bersama Bisa Tak Hanya Tangani Kasus Bunuh Diri 

319
×

Layanan BISA Helpline dari Yayasan Bali Bersama Bisa Tak Hanya Tangani Kasus Bunuh Diri 

Sebarkan artikel ini
Media Gathering di kantor Yayasan Bali Bersama Bisa jalan Wayan Getuh, Dalung, Badung, Bali. Sabtu, (20/4/2024). Foto: Tika

NASIONALXPOS.CO.ID, BADUNG – Tingginya angka kasus bunuh diri di Bali disebabkan karena adanya ketakutan dari survive untuk bercerita dengan keluarga atau teman. Demikian penjelasan tersebut disampaikan Ketua Yayasan Bali Bersama Bisa, I Wayan Eka Sunya Antara, dalam acara media Gathering, Sabtu (20/4/2024) di Jalan Wayan Getuh, Dalung, Badung, Bali.

Eka yang akrab disapa Bimbim mengatakan, peran serta keluarga adalah faktor penting dalam proses penyembuhan survive. Pemberian pelayanan konseling untuk keluarga juga perlu dilakukan karena ketakutan terbesar yang dialami survive ketika sembuh adalah sebuah keraguan apakah dirinya akan diterima kembali oleh keluarga.

Advertisement

“Kita edukasi untuk keluarga juga, karena selain survive yang kita berikan pelayanan konseling, kita juga melayani konseling untuk keluarga. Karena itu impac nya sama-sama imbasnya itu berdampak ke orang yang terdekat. Jadi tetap dengarkan survive kita kasih treatment, keluarga juga kita dengarkan, kita edukasi agar bisa menjadi suport sistem yang baik. Karena ketakutan terbesar mereka itu apakah bisa diterima di keluarga lagi,” jelas Bimbim.

Lebih lanjut dikatakannya, tanpa dukungan keluarga maka program yang telah dijalankan tidak akan berarti. Untuk itulah pihak yayasan merangkul keluarga dan melakukan psiko edukasi untuk keluarga.
membantu memberikan dukungan satu sama lain berdasarkan apa yang mereka alami dan rasakan. Monitoring adalah hal terbesar yang dilakukan yayasan Bali Bisa Bersama.

“Program penyembuhan dilakukan selama 28 hari dimulai dari melakukan proses awal membuatkan rencana rawat jalannya, berapa lama prosesnya apa saja yang diperlukan. apakah perlu psikiater, apakah perlu konseling apakah perlu pemberian obat. Jadi team work dan yayasan yang akan bekerja sama untuk menyiapkan perawatan rawat lanjutannya tapi untuk diawal ketika ada yang aksesmen memerlukan rehabilitasi rawat jalan program intens yang kami punya itu programnya kita buat 28 hari,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Baznas Kelola 11 M Dana Zakat ASN Pertahun, Guna Menolong Masyarakat Miskin

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *