Scroll Untuk Baca Berita
Daerah

Menelisik Kemistikan, Cerita dan Legenda Danau di Atas Gunung Sibela

3624
×

Menelisik Kemistikan, Cerita dan Legenda Danau di Atas Gunung Sibela

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, MALUKU UTARA – Lain ladang lain Belalang. Lain daerah, lain juga ceritanya. Maka taklah lengkap rasanya jika kita tak menyoalkan sebuah danau di atas Gunung Sibela. Gunung yang berada di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel) yang ketinggiannya mencapai 2.111 Mdpl (6.926 kaki) dan merupakan gunung tertinggi di Provinsi Maluku Utara.

Gunung Sibela merupakan gunung kawasan cagar alam. berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 326/ Kpts-II/1987 pada tanggal 15 Oktober 1987. Luas lahan Cagar Alam Gunung Sibela mencakup 23.024 Hektare. Hal ini tentunya menjadikan gunung Sibela sebagai objek wisata penilitian dan edukasi bagi para pendaki yang kegiatannya terbatas.

Hutan basah dan hutan lumut di Gunung Sibela

Hal lain dari gunung Sibela adalah cerita sebuah danau, yang dari dahulu hingga kini menjadi tanda tanya besar tentang nama danau dan letak keberadaannya. Tentang danau diatas gunung Sibela, Nasionalxpos.co.id mendatangi Saiful Subarno, salah satu pemuda desa Gandasuli berusia 23 tahun pada Sabtu, (23/10/2021).

Desa Gandasuli merupakan Desa dibawah kaki gunung Sibela. Jarak yang di tempuh dari desa Gandasuli untuk bisa tiba dipuncak Sibela memakan waktu kurang lebih 2 hari dengan berjalan kaki.

Foto: Saiful Subarno di puncak Sibela

Ipul sapaan akrab Saiful Subarno ketika di konfirmasi mengaku, selama dirinya mendaki tidak pernah menemukan danau. Menurut Ipul, danau diatas gunung Sibela itu hanya didengarnya dari cerita para petuah di desanya.

“Untuk danau diatas gunung Sibela, selama saya mendaki, mengantar tamu, yang melakukan penilitian dan rekreasi tidak pernah saya temukan danau. Hanya saja danau itu saya dengar ceritanya dari para petuah” tutur Ipul

Selain itu, Ipul dalam kegiatan mengantar tamu dalam mendaki Sibela, sering menjumpai keanehan ditiap pos pendakian. Keterangan dari Ipul bahwa untuk bisa sampai ke puncak Sibela harus melewati 8 pos. Disetiap pos pendakian Ipul mengaku sering melihat penampakan yang berbeda-beda.

BACA JUGA :  Gubernur Minta Kades Aktif untuk Pengembangan SDM Aparatur Desa

“Kerap kali ke puncak saya sering melihat penampakan ditiap pos. Dari 8 pos pendakian, selalu saja ada penampakan berbeda. Wujud penampakan itu ada yang seperti para kompeni, seperti para Kiai dengan Jubah dan mengenakan surban dikepalanya, hingga kadang seperti sosok perempuan yang berambut panjang” Tutup Ipul sembari tersenyum.

Terpisah, Estevanus pria berusia 61 tahun warga desa Panambuang yang merupakan desa tetangga dari desa Gandasuli menjelaskan, keberadaan dan nama danau yang ada diatas gunung Sibela. Estevanus bilang, keberadaan danau digunung Sibela memang sulit ditemukan. Menurutnya, pada tahun 2015 yang lalu pernah ada sejumlah mahasiswa Katolik dari Bandung yang mencoba melakukan pendakian dan, hanya menemukan sebuah telaga namun bukan danau.

“Pada tahun 2015 ada mahasiswa Katolik dari Bandung yang mencoba mendaki dan berhasil menemukan sebuah telaga besar namun itu bukan danau yang dimaksud itu hanya sebuah telaga” Ujar Estevanus.

Mengenai nama danau diatas gunung Sibela. menjawab pertanyaan awak media ini, Estevanus menyebutnya dengan sebutan danau kali Mandaong. Alasan sederhana Estevanus menyebutkan nama danau kali Mandaong karena kali Mandaong adalah kali yang tak pernah kering selama ini. Estevanus menduga sumber air kali Mandaong bersumber pada danau yang selama ini belum ditemukan keberadaannya. Diketahui kali Mandaong berada di desa Mandaong Kecamatan Bacan Selatan.

BACA JUGA :  Pembangunan ZI, Lapas Kelas IIA Tangerang Sambangi Lapas Pemuda Tangerang

Memperjelas keterangannya, Estevanus merceritakan perjelanannya mencari keberadaan danau diatas gunung Sibela pada tahun 2006, lima belas tahun lalu. Dengan menyelusuri sisi kiri kali Mandaong, Estevanus dengan beberapa kerabat didesa mulai melakukan perjalanan. Satu hari berjalan kaki menyelusuri hutan, Estevanus dan kelompoknya tak membawakan hasil. Pendakian dengan tujuan mencari keberadaan danau tersebut termotifasi dari cerita ayahanda Estevanus (almarhum) yang konon bercerita banyak tersimpan harta karun disana.

BACA JUGA :  Pj Bupati H Mukti Apresiasi Putra Merangin Dapat Gelar Adat

Dalam cerita Estevanus, yang didengar dari almarhum ayahnya bahwa, danau itu pernah dijumpai para petuah dikampung. Bagi para pencari danau akan sulit menemukannya jika dengan niat ingin jadi orang kaya. Didanau tersebut terdapat puluhan buaya, bahkan ratusan. Tak hanya itu, danau besar itu hidup beberapa tanaman bakau yang dapat berpindah dengan sendirinya.

“Ayah dan para petuah dikampung pernah bercerita, katanya pernah sampai didanau itu, dan melihat ratusan buaya dan beberapa tanaman bakau yang dapat berpindah tempat dengan sendirinya” pungkas Estavanus.

Sumber lain tentang keberadaan danau tersebut, datang dari seorang Bapak 4 anak Rahmat Barakati berusia 62 tahun, warga desa Babang Kecamatan Bacan Timur.

Foto: Beberapa air terjun Sibela

Keterangan Rahmat Barakati tak berbeda jauh dengan keterangan Estevanus, hanya saja menurut Rahmat Barakati, danau di atas gunung Sibela itu hidup beberapa ekor kupu-kupu emas yang diceritakan Bapaknya (almarhum)

“Dengar dari bapak saya didanau Itu hidup beberapa kupu-kupu emas, entah itu bahasa kiasan tentang hartu Karun atau bagaimana saya kurang paham. Yang jelas itu saya dengar dari orang tua saya” Rahmat Barakati mengakhiri.

Mendengar informasi dan cerita ini, awak media ini dalam beberapa bulan ke depan akan mencoba mendaki gunung Sibela dan mencaritahu kebenaran dan keberadaan danau danau misterius diatas gunung Sibela. (Mursal)