DaerahPemerintahan

Pemkab Wakatobi Gratiskan Pelayanan Ambulans Laut

1106
×

Pemkab Wakatobi Gratiskan Pelayanan Ambulans Laut

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, WAKATOBI/SULTRA – Jika di era pemerintahan sebelumnya masyarakat Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibebankan biaya Rp3 juta hingga 3,5 juta setiap mengantar pasien rujukan ke luar daerah, hal itu tidak berlaku di era pemerintahan Haliana-Ilmiati Daud kini. Pasalnya, pemerintah Kabupaten (pemkab) di bawah kepemimpinan Haliana-Ilmiati Daud membebasbiayakan penggunaan ambulans laut keliling.

Hal itu dilakukannya guna merealisasikan satu per satu janji politik sekaligus mewujudkan program “Merdeka Sehat” dalam program 100 hari kerja, yang juga tertuang dalam visi misinya pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 silam.

Advertisement
Scroll Kebawah Untuk Lihat Berita

Haliana mengatakan, dalam waktu dekat ini, ia bakal menyerahkan ambulans laut/speedboat untuk digunakan masyarakat. Diungkapkannya, bahwa akan ada perekrutan relawan. Relawan itulah kemudian yang akan memberikan informasi melalui melalui call center. Kata dia, bakal ada satu nomor telepon yang disiapkan untuk dihubungi masing-masing desa yang memerlukan pelayanan kesehatan. Rencana ambulans laut tersebut akan standby di Pulau Tomia tapi untuk menggunakan itu, sifatnya dalam kondisi darurat.

BACA JUGA :  Dandim 0510 Tigaraksa Menerima Penghargaan Juara 1 Kategori Media Elektronik

“Merdeka sehat itu intinya adalah tidak boleh ada masyarakat yang tidak terlayani. Kalau misalkan ada yang membutuhkan dalam hal rujukan ke Wangiwangi boleh pakai itu, kita kasih gratis,” katanya saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di salah satu Puskesmas Pulau Binongko, Sabtu (17/7/2021).

BACA JUGA :  Paripurna DPRD Mura, Penyampaian Raperda Pelaksaan APBD 2020

“Termasuk nanti kalau dari Wangiwangi ke Baubau, Wangiwangi-Lasalimu dan Malaoge kita kasih gratis. Dari Malaoge-nya ke Baubau, nanti ada ambulans yang standby di mes kita di Baubau, itulah yang kemudian standby melakukan penjemputan, gratis juga,” ujarnya.

Dikatakannya, mes Wakatobi di Kota Baubau juga akan diperbaiki supaya mess itu menjadi rumah singgah bagi masyarakat Wakatobi.

“Agar masyarakat kita tidak kebingungan lagi mau tinggal di rumah siapa kalau di Baubau sana, itu juga gratis,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa saat ini Wakatobi masuk daftar zona oranye.

BACA JUGA :  Ganjar Dukung Manfaat Penanaman 1000 Pohon Kelapa di Embung Kesambi Blora

“Alhamdulillah kalau di Binongko ini masih zona putih, saya berharap sekali supaya mari kita jaga, bagaimana menjaganya, tugas kita tentunya memberi penyadaran kepada keluarga ketika kita kembali ke rumah. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan secara ketat, memakai masker, menghindari kerumunan, sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer. Ini saya sampaikan bukan hanya kepada tenaga kesehatan, tetapi kepada seluruh masyarakat, jangan lengah kemudian itu yang membuat kita jadi lemah,” harapnya.

Sebagai informasi, pada kunker tersebut, Pemerintah Daerah menyerahkan 10 Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, plus 3 dus vitamin, 5 dus masker, dan 6 botol desinfektan, masing-masing di tiga puskesmas. (ND)