Daerah

Masalah Sampah di Yogyakarta, Kelurahan Bausasran Lakukan Penanaman Biopori

547
×

Masalah Sampah di Yogyakarta, Kelurahan Bausasran Lakukan Penanaman Biopori

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, YOGYAKARTA – Belum lama ini, pihak Kelurahan Bausasran, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, melaksanakan giat pembuatan sistem Biopori. Rencananya lubang Biopori sebagai alternatif pengurangan sampah organik di kelurahan tersebut.

Sebelum mulai membuat biopori, tim terlebih dahulu menentukan lokasi dan mengecek kondisi tanah yang akan dijadikan tempat pembuatan lubang.

“Biopori mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah mengurangi sampah organik. Lubang resapan Biopori dapat dimanfaatkan sebagai tempat membuang sampah organik, disamping juga tanah menjadi subur karena sampah organik berubah menjadi pupuk kompos,” kata Lurah Bausasran, Akhmad Yuliantara, S.I.P., M.M., Sabtu (8/6/2024).

Sistem biopori sendiri merupakan penemuan Kamir R. Brata, dosen program studi Ilmu Tanah IPB. Awalnya, teknologi ini dikenal sebagai teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB). Dinamakan biopori karena memanfaatkan aktivitas fauna tanah atau akar tanaman (bio) yang membentuk lubang-lubang terowongan kecil (pore) di dalam tanah. Peran organisme di dalam tanah itulah yang sering dilupakan dalam merancang konsep penanganan banjir.

BACA JUGA :  Turut Serta Cegah Narkoba, BNN Yogyakarta Serahkan Reward Kepada Jogkem Grup

Sistem lubang resapan Biopori ini kata Lurah, merupakan suatu teknologi yang multi guna.

Manfaat dari teknologi ini sangat banyak, antara lain mampu mencegah genangan dan banjir, mencegah erosi dan longsor, meningkatkan cadangan air bersih, penyuburan tanah dan mengubah sampah organik menjadi kompos sehingga mengurangi emisi gas metan yang jauh lebih kuat dalam menyebabkan pemanasan global dibandingkan gas karbondioksida.

BACA JUGA :  Merasa Dicatut, Warga Brontokusuman Desak Bawaslu Berikan Tindakan Tegas