Daerah

Perumda Pasar Dinilai Offside? Puluhan Pedagang Pasar Kutabumi Ngadu ke DPRD

3675
×

Perumda Pasar Dinilai Offside? Puluhan Pedagang Pasar Kutabumi Ngadu ke DPRD

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG – Pasca tragedi kerusuhan berdarah pekan lalu, Puluhan pedagang pasar Kutabumi, Kecamatan Pasarkemis mengadukan nasibnya ke DPRD Kabupaten Tangerang, Senin (2/10/2023).

Selain mendesak pembatalan revitalisasi pasar, mereka juga meminta DPRD berdiri bersama rakyat dalam mengambil langkah-langkah konkrit agar keamanan dan kenyamanan mereka dalam berdagang mereka juga menyerahkan surat terbuka kronologi atas kejadian berdarah yang terjadi pada beberapa pekan lalu.

Advertisement

Dalam surat tersebut, tragedi berdarah yang menelan korban luka-luka  juga menyebabkan trauma mendalam sehingga muncul kekhawatiran akan terjadi tragedi susulan.

BACA JUGA :  Pupuk Kebersamaan, Babinsa Komsos Dengan Tokoh Agama

Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya menurut para pedagang kejadian tragedi berdarah yang disertai dengan pengerusakan dan penjarahan tersebut sebelumnya sudah dilaporkan, namun kurang mendapat respon positif dari aparat penegak hukum sehingga bentrokan tidak dapat dihindari.

“Saya meminta/ memohon perlindungan / bantuan kepada Polres dan Polsek, Babinsa Pasar Kemis melalui WA,” tulis Priyanto salahseorang perwakilan pasar dalam surat terbukanya.

BACA JUGA :

Alasan Pedagang Pasar Kutabumi Tolak Revitalisasi, Harga Kios Dipatok Ratusan Juta Rupiah

Dalam surat terbukanya tersebut, Priyanto bahkan sempat memberikan informasi titik berkumpul para preman yang melakukan penyerangan pada tragedi berdarah itu.

“Balok-balok, kayu-kayu dan lemparan batu-batu sehingga kami masyarakat pedagang banyak terluka dan selanjutnya mereka menghancurkan meja-meja lapak dan merusak kios-kios serta penjarahan barang-barang dan uang milik masyarakat pedagang pasar narmun aparat keamanan, polisi dan TNI tidak ada satupun di lokasi saat kejadian untuk melindungi kami masyarakat pedagang,” tukasnya.