Peristiwa

Razia PPKM Darurat, Remaja ini Ngaku Anak Jenderal

682
×

Razia PPKM Darurat, Remaja ini Ngaku Anak Jenderal

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Seorang remaja berusia 15 tahun terjaring razia penerapan PPKM darurat oleh Satpol PP Kota Tangerang Selatan viral dimedia sosial. Lantaran, dalam video tersebut sang pelanggar itu mengaku anak dari keluarga jenderal bintang dua.

Tonton Videonya di Instagram :

Advertisement

@nasionalxpos_official

“Anak-anak remaja sekitar 15 tahun, dia melanggar prokes saat kami sedang operasi di Jalan Raya Maruga, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel,” ungkap Sapto Mulyana, Kepala Bidang Penengakan Perda Satpol PP Kota Tangsel, Senin (5/7/2021).

BACA JUGA :  Keasyikan Duduk Mabar Tiba Dua Remaja Diparangi OTK

Sapto menyebut kejadian tersebut sebagai hal biasa, yang kerap didapati petugas saat melakukan operasi. Tujuannya agar pelanggar aturan bisa bebas dari sanksi yang akan diberikan.

“Biasa kalau dapat sanksi kan dia merasa punya backing, makanya saya bilang justru ini aturan yang bikin para jenderal atasan dari pusat, anda memamerkan backing – backing ini kan kita perintah Presiden untuk mengatasi masalah ini,” jelasnya.

BACA JUGA :  Tegakkan PPKM Darurat, Koramil 01/Teluknaga Bersama Kec.Teluknaga dan Kec. Kosambi Lakukan Patroli Wilayah

Kemudian setelah dijelaskan secara persuasif oleh Satpol PP, anak yang mengenakan jaket loreng itu, akhirnya bersedia diberikan sanksi.

Sapto menegaskan, jajaran Satpol PP Tangsel terus berupaya menegakan aturan dalam PPKM Darurat tersebut. Ia juga mengedepankan cara-cara yang humanis dalam menjaring setiap orang yang melanggar aturan.

“Tentu kita kedepankan cara-cara yang humanis. Tujuanya agar mereka patuh dan bukan menimbulkan kebencian, sehingga terus-terusan melanggar,” terang dia.

BACA JUGA :  Mobil PickUp Bermuatan BBM Terbakar di Natar

Setelah diberikan pemahaman, anak tersebut, kemudian disanksi push-up dan mau meminta maaf kepada aparat yang merazianya saat itu.

“Akhirnya dia meminta maaf, dia kita berikan sanksi push-up. Kalau kami tetap akan menegakan aturan, kalau salah dia sebut-sebut Pangdam pun kita sanksi. Dia sebut om-nya di Mabes, bintang dua. Kalau dia sebut nama saya laporkan sekalian,” tutup Sapto. (Red)

 

Sumber : KBRN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *