NASIONALXPOS.CO.ID, TOKYO/JPN,Simak sosok Apriyani Rahayu, pebulu tangkis asal Konawe, Sulawesi Tenggara, mencetak prestasi lolos ke final Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, ganda putri Indonesia sukses mencetak prestasi lolos ke final Olimpiade Tokyo 2020.
Keduanya melangkah ke final Olimpiade Tokyo 2020, setelah menang melawan pasangan Korea Selatan, Lee So Hee dan Shin Seung Chan.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (31/7/2021), Apriyani Rahayu dan Greysia Polii adalah ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menembus final Olimpiade.
Keduanya kini masih harus berjuang memperebutkan medali emas melawan ganda putri lainnya yang lolos final dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Dengan begitu ganda putri Indonesia ini menjadi pasangan perdana yang bakal meraih emas atau perak di Olimpiade.
Lantas, seperti apa sosok Apriyani Rahayu pebulu tangkis asal Konawe, Sulawesi Tenggara, mencetak prestasi lolos ke final Olimpiade Tokyo 2020?
Tentang Apriyani Rahayu
Apriyani Rahayu lahir di Lawulo, Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 29 April 1998.
Apriyani menjadi pebulu tangkis spesialis ganda putri dan ganda campuran ketika junior. Sementara pada level senior, Apriyani Rahayu menjadi pebulu tangkis spesialis ganda putri.
Ia merupakan peraih medali perunggu ganda putri Kejuaraan Dunia 2018 di Tiongkok serta Asian Games 2018 di Jakarta.
Karier
Karier Apriyani Rahayu sebagai pebulu tangkis dimulai ketika berlatih bulu tangkis di Jakarta pada akhir tahun 2011 di Klub Pelita Bakrie.
Selama hampir empat tahun berada di Klub Pelita Bakrie, Apriyani Rahayu kemudian pindah ke Klub Jaya Raya Jakarta pada pertengahan 2015.
Apriyani Rahayu turut memperkuat bulu tangkis Indonesia sejak tahun 2014 hingga 2016 pada level junior.
Di Kejuaraan Dunia Junior 2014, Apriyani Rahayu berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari di nomor ganda putri.
Mereka meraih medali perak setelah dikalahkan pasangan asal Tiongkok, Chen Qingchen dan Jia Yifan di babak final.
Selanjutnya, pada Kejuaraan Dunia Junior 2015 Apriyani Rahayu berpasangan dengan Fachriza Abimanyu di nomor ganda campuran.
Keduanya hanya meraih medali perunggu setelah dikalahkan pasangan Tiongkok He Jiting dan Du Yue pada babak semifinal.
Sementara itu, pada Kejuaraan Asia Junior 2015, Apriyani Rahayu meraih medali perunggu di nomor ganda campuran dengan pasangan yang sama yaitu Fachriza Abimanyu.
Apriyani Rahayu dan Fachriza Abimanyu dikalahkan oleh pasangan Tiongkok lainnya Zheng Siwei dan Chen Qingchen pada babak semifinal.
Kemudian tahun 2016, berpasangan dengan Rinov Rivaldi, Apriyani Rahayu kembali meraih medali perunggu.
Ganda campuran asal Korea Selatan Kim Won Ho dan Lee Yu Rim berhasil mengalahkan pasangan tersebut pada babak semifinal.
Di samping itu, awal tahun 2017, Apriyani Rahayu mulai berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta.
Sejak itu pula Apriyani Rahayu mulai bermain di level senior dan berpasangan dengan Greysia Polli menggantikan Nitya Krishinda Maheswari yang cedera.
Penampilan perdana Apriyana Rahayu dan Gresyia Polii dilakukan dalam Kejuaraan Beregu Sudirman Cup 2017.
Ia kemudian meraih gelar pertamanya di kelas BWF Grand Prix Gold pada Turnamen Thailand Terbuka 2017.
Seterusnya, disusul gelar BWF Super Series pertamanya di Prancis Terbuka Super Series 2017.
Prestasi
– Kejuaran Dunia BWF 2018 di Nanjing, Tiongkok – Perunggu (Greysia Polii)
– Kejuaran Dunia BWF 2019 di Basel, Swiss – Perunggu (Greysia Polii)
– Asian Games 2018 di Jakarta, Indonesia – Perunggu (Greysia Polii)
– Kejuaran Dunia Junior BWF 2014 di Alor Setar, Malaysia – Perak (Rosyita Eka Putri Sari)
– BWF Kejuaran Dunia Junior 2015 di Lima Peru – Perunggu (Fachriza Abimanyu)
– Kejuaran Asia Junior 2016 di Bangkok, Thailand – Perunggu (Rinov Rivaldy)
– Kejuaran Asia Junior 2016 di Bangkok, Thailand – Perunggu (Fachriza Abimanyu)
– BWF Internasional Challenge 2016, Indonesia – Juara (Jauza Fadhila Sugiarto)
– BWF Internasional Series 2015, Singapore – Juara (Jauza Fadhila Sugiarto)
– BWF Internasional Series 2016, Indonesia – Juara (Agripinna Prima Rahmanto Putra)
– BWF Internasional Series, Indonesia – Runner-Up (Panji Akbar Sudrajat)
– BWF Grand Prix Gold 2017, Thailand – Juara (Greysia Polii)
– BWF Superseries 2017, Hong Kong – Runner-Up (Greysia Polii)
– BWF Superseries 2017, Perancis – Juara (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2018, Indonesia – Runner-Up (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2018, India – Juara (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2018, Thailand – Juara (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2019, Malaysia – Runner-Up (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2019, India – Juara (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2020, Indonesia – Juara (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2020, Spanyol – Juara (Greysia Polii)
– BWF World Tour 2021, Thailand – Juara (Greysia Polii)
Informasi Pribadi
Nama: Apriyani Rahayu
Lahir: 29 April 1998 di Lawulo, Unaaha,Sulawesi Tenggara
Tinggi: 1,63 cm
Berat: 64 kg
Pegangan: Kanan
Peringkat tertinggi: 3 (WD dengan Gresysia Polii 20 September 2018) dan 100 (XD dengan Panji Akbar Sudrajat 21 January 2016)
Peringkat saat ini: 6 (WD dengan Greysia Polii pada 9 Februari 2021)
Orang tua: Sitti Jauhar dan Ameruddin
Idola: pebulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir
Sepanjang kariernya mengikuti turnamen bulu tangkis, Apriyani Rahayu pernah berpasangan dengan beberapa pemain.
Di antaranya Rosyita Eka Putri Sari, Fachriza Abimanyu, Rinov Rivaldy, Jauza Fadhila Sugiarto, Agripinna Prima Rahmanto Putra, Panji Akbar Sudrajat, hingga Greysia Polli.
Apriyani Rahayu mulai bermain bulu tangkis saat usianya lima tahun, di tanah kelahirannyaKonawe, Sulawesi Tenggara
Dikutip dari BWF, Sabtu (31/7/2021), Apriyani Rahayu mengaku jika orang tuanya, dan pelatih pertamanya Sapiuddin yang memberikan pengaruh terhadap kariernya di dunia bulu tangkis.
Editor : Nandha
Sumber Berita : Kompas.com