Nasional

Warga Protes Galian PGN di Pasar Kemis: Bikin Rusak Jalan

1343
×

Warga Protes Galian PGN di Pasar Kemis: Bikin Rusak Jalan

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG – Proyek Galian instalasi infrastruktur Gas yang dikerjakan PT. Gas Negara (PGN) menuai protes dari warga sekitar dan pengguna jalan.

Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi pada kamis (14/7/2022), pekerjaan galian sepanjang belasan KM tersebut selain menimbulkan kepadatan lalu lintas, proyek strategis nasional itu juga merusak badan jalan.

Advertisement

Kepada wartawan Masril, salah seorang warga Kutabumi, Pasar kemis Kabupaten Tangerang mengaku geram atas proyek pengerjaan galian tersebut, pasalnya pengerjaan itu disebutnya sebagai proyek ugal-ugalan lantaran tidak mengindahkan kenyamanan warga dan keselamatan pengguna jalan.

BACA JUGA :  Pembangunan Tower BTS di Pasar Kemis Belum Kantongi Ijin?

BACA JUGA : Tiga Pilar Pemkab Tangerang Tutup Galian Tanah di Kecamatan Tigaraksa

“Merusak sisi badan jalan, Saya pernah mau terpelosok ke lobang galian itu, ini sebenernya proyek negara untuk membuat mudah atau malah membuat celaka warga?,” tanya Masril.

Selain Masril, Yohanes Simijaya salah seorang warga yang kebetulan berdampingan dengan proyek galian itu juga mengaku terganggu, pasalnya akses masuk ke tempat usahanya terganggu.

“Kita orang dagang, kita sih sebenernya tidak masalah dengan galian asalkan jangan mengganggu jalan masuk toko, kan orang jadi susah mau mampir ke toko,” jelas Yohanes.

Masih menurut Yohanes, pihak PGN sama sekali tidak memberikan sosialisai terkait informasi dampak akibat galian kepada masyarakat.

“Ini sudah masuk musim hujan, PGN lihat dampaknya dong, karna galian itu bisa berakibat banjir karena drainase jalan dirusak untuk kepentingan galian pipa gas,” keluh Yohanes.

Dengan demikian, Ia berharap pemerintah kabupaten Tangerang dapat segera menertibkan galian itu, sehingga kenyamanan warga dan keamananan pengguna jalan dapat segera dikembalikan.

“Macet iya, bikin rusak iya, masa iya kita yang harus negor?, pemerintah kemana?, apa jangan-jangan mereka ikutan kebagian dari proyek itu?, “tanya Yohanes. (Red)