NASIONALXPOS.CO.ID, BLORA – Pabrik Gula Gendis Multi Manis (PG GMM) Blora kembali menghidupkan tradisi budaya Penganten Tebu untuk menandai dimulainya musim giling tebu tahun 2025, setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
Tradisi khas ini digelar sebagai wujud doa dan harapan agar musim giling tahun ini berjalan lancar, hasil panen melimpah, serta membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dalam tradisi ini, dua batang tebu diperlakukan seperti sepasang pengantin, lengkap dengan arak-arakan pengantin pria dan wanita, yang menyimbolkan penyatuan harapan petani dan pabrik menuju panen manis yang sukses.
Direktur Operasional PG GMM, Krisna Murtianto, mengatakan bahwa tradisi Penganten Tebu bukan sekadar simbolis, tetapi juga menjadi momentum penting memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, petani tebu, dan manajemen pabrik.
“Ini adalah wujud doa bersama agar proses giling tahun ini berjalan lancar. Sinergi antara petani dan pabrik sangat penting untuk mencapai hasil optimal,” ujar Krisna.
Pada musim giling 2025 ini, PG GMM menargetkan menggiling 400 ribu ton tebu dengan rendemen mencapai 8 persen – sebuah target ambisius yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pabrik.