Scroll Untuk Baca Berita
DaerahPemerintahan

Protes Banjir Rob Tak Bisa Diselesaikan, Warga Belawan Demo Disertai Aksi Mandi Air Laut

915
×

Protes Banjir Rob Tak Bisa Diselesaikan, Warga Belawan Demo Disertai Aksi Mandi Air Laut

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, MEDAN || SUMATERA UTARA – Ratusan warga Belawan, serta warga Kota Medan, berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Senin (18/10/2021).

Dalam unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi mandi air laut oleh salah seorang peserta aksi.
Aksi mandi air laut tersebut bermula saat koordinator aksi menyampaikan orasinya, memprotes banjir rob di Belawan yang terjadi selama bertahun-tahun lamanya.

Selama ini, air laut sering menggenanggin rumah warga.
Bahkan hingga banjir rob tersebut mengotori sumber air yang mereka gunakan untuk mencuci dan mandi.

“Menjadikan Air di tempat kami jadi asin karena banjir rob tersebut. Ini kami dapat buktikan bahwa air ditempat kamit masih asin,” kata koordinator aksi, Chairil Chaniago, saat berorasi.

Di tengah orasi, seorang peserta aksi langsung menerobos kerumunan pendemo dengan membawa ember berisi air laut yang dibawanya dari Belawan.

BACA JUGA :  Ramadhan Berkah, Lindu Aji Blora Aksi Borong Takjil di Alun-Alun

Dan kemudian mandi di depan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga di depan gerbang Kantor Gubernur. Pria tersebut bahkan menyiram dan membuat garis dengan air asin itu tepat di barisan petugas.

Beberapa saat kemudian, pria pendemo mengangkat ember tersebut, kemudian mengguyur air laut ke kepala dan membasahi keseluruh tubuhnya.

BACA JUGA :  Polsek Pasar Kemis, Menerima Kunjungan Silaturahmi Forjumis

Massa langsung bersorak dengan aksi pria tersebut. “Hidup warga Belawan yang melawan,” pekik pengunjuk rasa.

Menurut kata Chairil, banjir rob di Belawan sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Akhir-akhir ini warga tidak melihat upaya penanganan dari pemerintah.

“Pemerintah medan hanya membuat rencana-rencana, tetapi sampai sekarang belum ada yang terealisasi,” kata dia.

Menurut Chairil, drainase juga sudah rusak parah. Reklamasi di pesisir Belawan juga semakin diperparah dengan bencana air rob yang tak kenal musim itu.

“Setiap kali turun hujan, setiap kali air pasang, tempat tinggal kami selalu terendam air laut,” ungkapnya.

Warga yang berunjuk rasa mendesak Pemprov Sumut, Pemkot Medan dan para wakil rakyat di DPRD Medan dan DPRD Sumut untuk segera mengatasi masalah itu.

BACA JUGA :  Milad Ke-12 LSM PENJARA, Adi Warman: Mari Kita Ciptakan Pilkada Damai

Salah satunya dengan membangun tanggul pencegah rob di pinggr pantai, seperti yang dijanjikan pemerintah selama ini.

Para pendemo juga meminta pemerintah segera merestorasi hutan mangrove yang selama ini menjadi tanggul alami sebagai penyangga air laut dan keseimbangan ekosistem di Belawan.

“Hutan mangrove di tempat kami sudah rusak. Kami minta segera diperbaiki,” kata Chairil.

Setelah aksi para pendemo lebih kurang 1 jam lamanya menyampaikan tuntutan di sana, massa kemudian membubarkan diri. (W/EM)