NASIONALXPOS.CO.ID, PORSEA || TOBA, SUMATERA UTARA – Maraknya pemberitaan yang beredar secara online dan cetak terkait ketimpangan kebijakan PT. Toba Pulp Lestari (TPL) yang terletak di Desa Jonggi Manulus Kecamatan Permaksian Kabupaten Toba Sumatera Utara akhir akhir ini menjadi trending topik.
Sehubungan dengan hal tersebut dan didasari oleh beberapa pernyataan warga desa Natumikka Kecamatan Borbor Kabupaten Toba yang intinya mempertanyakan kebijakan dari PT. TPL Toba yang dianggap sangat memberatkan masyarakat setempat bahkan disebut-sebut terjadi penganiayaan salah seorang warga yang dilakukan oleh oknum security PT. TPL. Maka tim investigasi Forum Wartawan Berintelektual Indonesia (FWBI) mencoba melakukan investigasi langsung ke lokasi guna mencari inti dari pada duduk persoalan tersebut ke pihak PT. TPL. sebagai bahan kelengkapan produksi Jurnalistik yang berimbang.
Namun maksud konfirmasi tersebut tertunda sementara ketika pihak PT. TPL melalui Staff Bagian Humasnya ( Boru Pangaribuan ) pada Rabu (19/5/2021) pukul 11’20 WIB via Whatsapp Nomor 0822 7665 ×××× menyatakan belum bersedia untuk bertemu langsung dengan alasan kesibukan, dan akan mencoba menjadwalkan ulang pertemuan tersebut diwaktu selanjutnya.
“Izin dan Maaf kami sampaikan kepada Tim bapak, untuk hari ini kita mmg berhalangan utk bisa bertemu Pak karena ada kegiatan yg tidak dapat kita tinggalkan Pak, tim kita masih belum ada yang dapat bertemu meninjau secara langsung dilapangan Pak. komunikasi kita tetap bisa dilakukan ya Pak via telpon ataupun nanti jika ada waktu baik utk bertemu dilain waktu, semoga dapat dimaklumi ya Pak, Terimakasih Pak” kata Staf Humas Boru Pangaribuan via WA.
Harapan pemberitaan seimbang tidak tercapai dan akhirnya tim investigasi FWB-Indonesia tunda konfirmasi. Sementara dari beberapa pihak yang dapat kami hubungi seperti HN warga setempat pada hari dan tanggal yang sama kepada tim investigasi FBWI mengatakan ” maunya pihak PT. TPL membuka diri untuk melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat setempat tentang kebijaksanaan perusahaan didalam komitmentnya untuk kesejahteraan, hukum adat dan budaya warga sekitar, sehingga paling tidak bisa memberikan keseimbangan cara berfikir warga ketika mendapatkan informasi berbeda ” demikian pungkasnya.
Menurut pernyataan ketua tim investigasi FWBI Alexsander Simatupang didampingi Wesli Nadapdap,SSi dan Ir Subiyono sebagai anggota Tim kepada awak media mengatakan ” kita sangat menyayangkan ketidaksediaan pihak PT. TPL dalam memberikan konfirmasi, namun demikian tetap akan diupayakan agar didapat pemberitaan yang benar – benar berimbang ” pungkasnya singkat. (Red/Tim)
