Scroll Untuk Baca Berita
Daerah

Tak Punya Ongkos Pulkam, Pria Ini Nekat Dayung Perahu dari Pinrang Sulsel ke Buton Tengah

1223
×

Tak Punya Ongkos Pulkam, Pria Ini Nekat Dayung Perahu dari Pinrang Sulsel ke Buton Tengah

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, BARRU/SULSEL -Seorang pria, Samidin(45) pria asal Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Selatan terbilang nekat. Dia mendayung perahu dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuju Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Samidin sudah 5 tahun merantau di Kabupaten Pinrang. Namun dia tidak memiliki ongkos untuk pulang ke kampung halamannya di Buton Tengah, Sultra.

Perjalanan nekat Samidin dimulai sejak 3 Juli 2021 kemarin dari Kabupaten Pinrang dan telah berada di pesisir pantai pantai Labuange, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru pada Senin (5/7/2021).

BACA JUGA :  Kasdam XIII/Merdeka Mengantar Keberangkatan Menteri Agraria dan Tata Ruang

“Sudah 2 hari 2 malam mendayung baru sampai di sini (Barru) itu pun karena hampir tenggelam karena sampan yang saya gunakan bocor, makanya singgah dulu menambal perahu baru lanjut lagi,” kata Samidin.

Dia mengaku tidak punya kerabat di Sulsel, sehingga Samidin tidak tahu harus meminta bantuan ke mana.

“Tidak ada ongkos pulang, pendapatan jadi petani rumput laut tidak seberapa jadi ya terpaksa seperti ini, mungkin sudah takdir harus hidup di pesisir dengan sampan dan melakukan perjalanan ini,” terangnya.

BACA JUGA :  Protes Jalan Rusak, Emak-emak Sandera Kendaraan Dinas DLH Buton Tengah

Samidin mengenang 5 tahun lalu merantau bersama beberapa orang dari kampung halamannya di Kecamatan Laduko karena dijanjikan pekerjaan dengan gaji yang tinggi di Sulsel.

“Tahunya sampai di sini, pekerjaan yang dijanjikan tidak ada, sampai akhirnya kerja rumput laut, teman-teman saya juga sudah pada kabur, masing-masing menjalani hidupnya sendiri. Ndak tahu nasib mereka apakah sudah pulang kampung atau masih merantau,” bebernya.

BACA JUGA :  Pasang Plang Revitalisasi Pasar Kutabumi, Aktifis Sebut NKR Pilih Cara Humanis

Perjalanan yang coba ditaklukkan oleh Samidin tidaklah mudah, jarak ratusan ribu mil ditambah tantangan cuaca buruk dipastikan akan dihadapinya.

“Saya akan berpesisir saja, karena di lautan bebas tidak mungkin, kalau capek berhenti lagi, yang namanya ajal sudah diatur,” tandasnya.

Samidin juga bercerita tentang keramahan nelayan pesisir yang didapatinya selama 2 hari perjalanan.

“Nelayan-nelayan yang saya temui baik-baik. Dikasih makan dan ditemani ngobrol, mudah-mudahan semuanya lancar sampai tujuan,” harapnya. (Nandha/87).

 

Sumber : Detik.com