NASIONALXPOS.CO.ID, MOJOKERTO – Hadi Purwanto, tokoh masyarakat Kedunglengkong, kecamatan Dlanggu, kabupaten Mojokerto, mengaku kesal atas perlakuan 2 oknum Propam berinisial WA dan AR anggota kepolisian berpangkat Bripka yang bertugas di Polres Mojokerto, Polda Jawa Timur.
Kekecewaan itu dialami, saat dirinya meminta izin kepada oknum tersebut agar memperkenankan awak media untuk mengambil foto background kantor Satreskrim dalam sebuah pemberitaan.
Peristiwa tak menyenangkan ini terjadi di Polres Mojokerto usai pria yang akrab disapa Hadi Barracuda bersama sejumlah warga melaporkan kasus dugaan korupsi perangkat desa Kedunglengkong.
“Nadanya tinggi di ruangan (Satreskrim). Tidak boleh masuk, kami yang jaga. Silahkan kalau mau (foto), ke lapangan tembak!,” ungkap Hadi, menirukan omongan salah seorang oknum Propam Polres Mojokerto. Selasa, (11/06/2024).
Menurut Hadi, pihaknya mengaku sudah sangat sopan saat memasuki ruang lobby Satreskrim untuk meminta izin pemotretan. Namun rasa sopan yang ia suguhkan kepada oknum Propam, diterimanya dengan sebuah bentakan.
“Saya tadi kan salim (jabat tangan). Menghormati, meminta izin pemotretan. Kami sudah sopan, lalu kami dibentak disuruh ke lapangan tembak,” tegasnya.
Sontak, penerimaan yang seperti itu membuat Hadi Barracuda menjadi geram. Seketika, suasana ruang Satreskrim menjadi ‘geger‘ sampai berlanjut di luar lobby kantor.
Respon (1)