Video

Diduga Ada Kecurangan PPDB, Massa Berunjuk Rasa di Depan KCD Pendidikan Tangerang

1077
×

Diduga Ada Kecurangan PPDB, Massa Berunjuk Rasa di Depan KCD Pendidikan Tangerang

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, TANGERANG – Sekumpulan massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Cabang Dindik (KCD) Kota Tangerang pada Kamis (21/7/2022) karena ada dugaan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Puluhan orang tampak hadir di depan KCD sejak pukul 11.00 WIB sembari membawa sejumlah atribut dari kertas karton yang bertuliskan curahan hati mereka.

Di antaranya bertuliskan, “PPDB pendidikan hak dasar rakyat, kebiadaban luar biasa jika masih diembat”. Selain itu, juga ada tulisan “Emang PPDB open BO bisa dipesan?”.

BACA JUGA :  Pria Diduga ODGJ Terperangkap 5 Jam di Gorong-gorong, Akhirnya Dapat Dikeluarkan

BACA JUGA : Enam Oknum Kepsek SMAN di Kota Tangerang Bakal Dilaporkan, Barata: Kawal Dengan Aksi Turun ke Jalan

“Kami melakukan aksi dalam hal terkait pelaksanaan PPDB 2022-2023 yang terkesan banyak indikasi diduga kecurangan,” ujar Arnold Sekjen LSM Barisan Perjuangan Rakyat Jelata (Barata).

Ia mencontohkan, salah satu sekolah yang diduga terjadi praktik kecurangan PPDB adalah SMAN 13 Kota Tangerang.

Arnold mengatakan, ada sekitar 13 calon siswa yang tidak diterima di sekolah tersebut.

BACA JUGA :  Pemotor Berjatuhan Gegara Polisi Tidur di Sunter Agung yang Dicat Mirip Zebra Cross

Padahal, kata dia, bobot nilai siswa-siswa tersebut memenuhi syarat masuk melalui jalur prestasi.

“Seharusnya itu layak untuk diterima di sekolah tersebut,” lanjut Arnold.

Setelah berdemo, perwakilan massa aksi pun melakukan audiensi dengan Kepala Kantor Cabang Dindik Banten Wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Suryadi.

Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Suryadi mengaku mengapresiasi aksi yang dilakukan aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pendidikan tersebut.

Langkah yang dilakukan perwakilan aksi demo dianggap sebagai bentuk kontrol yang dilakukan masyarakat terhadap dunia pendidikan.

“Untuk masalah PPDB ujung-ujungnya diterima dan tidak diterima. Kaitan dengan diterima dan tidak diterima sampai kapanpun yang tidak diterima tidak akan puas,” kata Suryadi.

Ia menilai, beberapa yang tidak diterima itu kemungkinan terjadi karena keterbatasan kuota siswa yang diterima di sekolah negeri melalui jalur PPDB.

BACA JUGA :  TPS Liar Meresahkan, Camat: Diangkut Lagi Bersih Lagi

“Makanya kita mencoba mendorong membiayai peserta kita yang berada di swasta. Dan insha Allah saya sendiri akan menindaklanjuti harapan dari teman-teman semua,” pungkasnya. (Red)