Daerah

Garuda Paksi Siliwangi, Lain Dulu Lain Sekarang

2285
×

Garuda Paksi Siliwangi, Lain Dulu Lain Sekarang

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, JAWA BARAT – Berawal dari tahun 1973 Guru Besar salah satu kesenian beladiri pencak Silat yang bernama Manta Atmaja, SP, memulai pengabdiannya mengembangkan kesenian bela diri  dengan nama Garuda Paksi Siliwangi.

Bermodalkan ilmu yang diperoleh dari masa nyantri kepada Raden Mas Onto Amapura Dirja dan beberapa tokoh spritualis di tanah Pasundan. Manta Atmaja memberanikan diri memperkenalkan jurus Pencak Silat Garuda Paksi Siliwangi ke pelosok Nusantara, selasa, (19/9/2023).

Saat itu, Manta Atmaja juga masih aktif dalam Partisan Siliwangi atau PS, dengan segala keterbatasan kondisi pada jaman tersebut, dengan gigih dirinya terus istiqomah dalam melestarikan budaya dan mengamalkan jurus-jurus pencak silat yang diperoleh selama ini.

BACA JUGA :  Patroli Polsek Kubu Sambangi Wisata Bahari Tulamben

Pada tahun 1980-an Baba Manta, Panggilan akrab pria kelahiran 1958 itu bertemu dengan 2 orang pemuda yang bernama Usan Wahyudin dan Wandi, pemuda yang berasal dari Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Di mana, pada masa itu sulit sekali mencari orang yang mau untuk nyantri atau berguru pencak silat.

BACA JUGA :  Dampingi Tirtawan di Polres Buleleng, Gus Adi: Kami Minta BAP Ulang

Dari mulai berlatih seni bela diri yang terdiri dari gerakan-gerakan pencak silat dan melatih kepekaan batin yang merupakan kunci utama dari ajaran partisan Siliwangi yang diajarkan oleh Guru Sepuh R.M Amapura Dirja.

Dengan bermodal 46 Jurus, gerakan ini mulai disebarluaskan dengan Nama Garuda Paksi Siliwangi (Gabungan Rumusan Dasar Pikiran Silaturahim) yang mempunyai makna isi gagasan dalam bernegara dan berbudaya serta tetap menjaga nilai silaturahim sebagai mahluk sosial.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kualitas Pelayanan, RS Bhayangkara Denpasar Kini Miliki CT Scan

46 jurus tersebut menjadi jantung dari inti Garuda Paksi Siliwangi dalam melakukan pengajaran pencak silat dimanapun berada.

Tahun berlanjut tahun, ketiga guru tersebut terus menyebarkan kegiatan pelatihan pencak silat hingga ke kampung-kampung dan membuka padepokan sampai kepelosok daerah, terkhusus di Jawa Barat.

Karena keterbatasan kemampuan dan fasilitas, Garuda Paksi Siliwangi tidak dapat bersaing dengan para padepokan yang ada hingga saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *