Scroll Untuk Baca Berita
Nasional

Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Abaikan Prokes Covid-19 

1191
×

Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Abaikan Prokes Covid-19 

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG – Kerumunan warga para pengunjung terkesan dibiarkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang, Senin (12/4/2021). Protokol kesehatan (Prokes) menjaga jarak untuk mencegah penularan Coronavirus disease (Covid-19) yang didengungkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjenpas Kemenkumham), nampak tidak diterapkan.

Ketika dikonfirmasi Kepala Lapas Pemuda kelas IIA Tangerang, Kadek Anton Budhiarta sedang tidak berada ditempat. Hal itu diungkapkan petugas Penjaga Pintu Utama (P2U), Zein di Pos Penjagaan saat wartawan meminta izin untuk konfirmasi ke Kalapas.

BACA JUGA :  Kapolri Tegaskan Sinergitas, Kunci Amankan Seluruh Agenda Bangsa

“Kalapas sedang tidak berada di tempat, tadi jam 11 masih ada, nanti saya sampaikan,” ujar Zein.

Di tempat yang sama, seorang pengunjung Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Ani mengatakan, bahwa menjelang bulan Ramadan dirinya bersama saudaranya datang ke Lapas untuk menitipkan sembako untuk keluarganya yang menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Lapas tersebut.

BACA JUGA :  Usai Dilaporkan Jhon LBF, Arif Edison di Dukung Puluhan Pengacara

“Besok kan bulan puasa makanya banyak yang datang bawa makanan atau sembako, di dalam bisa aja beli tapi mahal dan boros duitnya,” ungkapnya.

Menurutnya, para pengunjung yang baru datang siang baru mengambil nomor antrian banyak yang ditolak titipan untuk ke dalam karena terlalu ramai, hanya makanan matang yang dititip untuk warga binaan.

“Tadi siang yang baru datang ngambil nomor antrian titipannya ditolak, yang boleh sekarang makanan matang,” terangnya.

BACA JUGA :  Terkait Isu Pencabutan SK DPD IKM Kota Tangerang, Alimarisan: Itu Berita Hoaks

Ani menambahkan, terkadang keluarganya mengirimkan uang untuk saudaranya yang ada di dalam Lapas Pemuda, buat beli lauk karena di dalam makan nasi cadong.

“Di dalam makan nasi cadong, buat beli lauk ngirim duit ke dalam tinggal transfer aja, sekarang kita ngirim indomi, biskuit, gula, kopi dan lainnya,” pungkasnya.

(Mr/Red)