Opini

Pancasila dan Ruhiologi, Menemukan Kembali Jiwa Bangsa di Tengah Krisis Kemanusiaan

195
×

Pancasila dan Ruhiologi, Menemukan Kembali Jiwa Bangsa di Tengah Krisis Kemanusiaan

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, JAMBI – Di tengah arus zaman yang kian cepat dan dangkal, peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini menggelorakan kembali kesadaran kolektif bangsa Indonesia akan jati dirinya yang hakiki. Namun bagi Prof. Iskandar, Guru Besar Psikologi Pendidikan dan penggagas konsep Ruhiologi, momen ini bukan sekadar seremoni rutin. Ia menilai Hari Lahir Pancasila harus dimaknai sebagai panggilan untuk restorasi ruhani bangsa di tengah krisis spiritual dan dominasi materialisme.

“Pancasila bukan sekadar ideologi, tetapi energi ruhani bangsa. Ia lahir dari nilai-nilai ilahiah dan kearifan peradaban nusantara,” ungkap Prof. Iskandar dalam refleksi Hari Lahir Pancasila yang digelar di Jambi.

Ruhiologi: Menjawab Krisis Spiritual Lewat Pendidikan Jiwa

Konsep Ruhiologi, yang kini mulai dikembangkan sebagai cabang baru dalam ilmu psikologi pendidikan, menawarkan pendekatan mendalam terhadap eksistensi manusia. Fokusnya bukan hanya pada kecerdasan intelektual dan emosional, tetapi juga pada kesadaran ruhani, keterhubungan dengan Tuhan, dan pengamalan nilai-nilai universal seperti kejujuran, kasih sayang, dan keadilan.

“Kita tidak cukup hanya mendidik anak-anak agar cerdas dan terampil. Mereka harus tumbuh dengan kecerdasan ruhani — inilah misi sejati dari Pancasila,” tegas Prof. Iskandar.

Pancasila Sebagai Kompas Ruhani Bangsa

Tinggalkan Balasan