NASIONALXPOS.CO.ID, BANDUNG BARAT – Isu dugaan peredaran obat keras tramadol di Jl. Letkol G.A. Manulang No.96, tepat di depan Stasiun Padalarang, kembali menuai perhatian publik. Setelah ramai diberitakan dan dikeluhkan warga, pihak kepolisian akhirnya buka suara.
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, MH, menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan terus melakukan pemantauan serta langkah investigasi terkait aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi.
“Kami sudah beberapa kali melakukan pengecekan di lapangan. Namun setiap akan dilakukan penindakan, informasi sering kali bocor lebih dulu. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” ujarnya, Minggu (7/9/2025).
Menurutnya, Polsek Padalarang juga telah berkoordinasi dengan Satres Narkoba Polres Cimahi untuk memperdalam penyelidikan. Ia tidak menampik adanya dugaan jaringan terorganisir yang memanfaatkan titik keramaian, termasuk sekitar stasiun, untuk melakukan transaksi.
“Kemungkinan kasus ini melibatkan jaringan yang lebih luas. Karena itu kami sarankan laporan langsung diteruskan ke Satres Narkoba Polres agar bisa dilakukan penindakan bersama. Kami berkomitmen memberantas peredaran tramadol sampai ke akar-akarnya,” tegas Kapolsek.
Sebelumnya, warga sekitar mengaku resah dengan maraknya aktivitas mencurigakan di sebuah bangunan sederhana dekat stasiun. Sejumlah orang, mulai dari remaja hingga dewasa, terlihat keluar masuk lokasi tersebut sambil membawa bungkusan kecil.
Aktivis anti-narkoba di Bandung Barat, Aries R., menilai lemahnya pengawasan menjadi celah bagi pelaku. Ia mendesak agar aparat tidak hanya patroli, tetapi juga melakukan penindakan nyata di lapangan.
“Kalau sampai stasiun jadi tempat transaksi, itu sudah terang-terangan. Jangan tunggu korban lebih banyak lagi,” tegasnya.
Warga berharap langkah kepolisian bersama BNN, BPOM, dan Pemkab Bandung Barat segera nyata. Tanpa tindakan tegas, lokasi vital di depan Stasiun Padalarang dikhawatirkan akan terus menjadi titik rawan peredaran obat keras. (Red)












