Daerah

Proyek Galian Kabel PLN di Jalan Cadas–Kukun, Vendor Klarifikasi: Kerjaan Baru Dimulai, Bukan Mangkrak

255
×

Proyek Galian Kabel PLN di Jalan Cadas–Kukun, Vendor Klarifikasi: Kerjaan Baru Dimulai, Bukan Mangkrak

Sebarkan artikel ini
Proyek galian kabel PLN

NASIONALXPOS.CO.ID, TANGERANG – Proyek galian kabel PLN di Jalan Cadas–Kukun, depan Perumahan Kutabumi 2, Kabupaten Tangerang, menuai keluhan warga. Jalan berlubang akibat galian terbuka membuat pengendara rawan kecelakaan.

Iyus, salah satu pelaksana lapangan dari pihak vendor, menegaskan bahwa proyek galian kabel ini bukan terhenti atau mangkrak, melainkan memang baru dimulai. Menurutnya, pekerjaan tidak bisa diukur hanya dalam hitungan hari karena bergantung pada berbagai faktor teknis.

“Rampung gimana bang? Kerjaan ini baru dimulai. Kalau dibilang nggak kelar-kelar, itu kurang tepat. Proyek galian kabel PLN butuh waktu, tergantung utilitas di bawah tanah, struktur tanahnya, juga tingkat kesulitannya. Jadi nggak bisa ditarget sekian hari selesai,” jelas Iyus saat dikonfirmasi wartawan NASIONALXPOS.CO.ID, Jumat (19/9/2025).

Namun, klarifikasi itu belum meredam kegelisahan warga. Pasalnya, fakta di lapangan menunjukkan deretan lubang galian yang terbuka tanpa pengamanan memadai, membuat jalan rusak, becek, bahkan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Sejumlah warga menyebut pihak PLN maupun vendor terkesan abai terhadap keselamatan masyarakat. Mereka menuntut agar pekerjaan dipercepat dan ditata dengan benar agar tidak menimbulkan korban lagi.

“Kami bukan menolak proyek. Tapi jangan sampai kepentingan umum dikorbankan. Kalau memang baru dimulai, harusnya ada sosialisasi dan pengamanan yang serius. Jangan dibiarkan begitu saja bikin celaka orang,” tegas Eko, tokoh masyarakat Kutabumi.

Wartawan NX sempat menegaskan kembali kepada pelaksana soal keterlambatan pekerjaan dan tudingan warga bahwa proyek terkesan berlarut-larut. Iyus hanya berterima kasih atas kritik dan pengingat yang disampaikan media maupun warga.

“Terima kasih sudah mengingatkan. Kritik ini jadi masukan buat kami di lapangan,” tutupnya.

Hingga kini, PLN selaku pemilik proyek belum mengeluarkan pernyataan resmi. Sementara itu, warga masih menuntut pemerintah daerah turun tangan agar proyek tidak lagi menimbulkan keresahan dan potensi bahaya di jalan raya. (Red)

Tinggalkan Balasan