Scroll Untuk Baca Berita
DaerahPeristiwa

LSM KAMPAK RI: Pembangunan Jembatan di Desa Sukamantri Diduga Cacat Mutu

1221
×

LSM KAMPAK RI: Pembangunan Jembatan di Desa Sukamantri Diduga Cacat Mutu

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, BEKASI – Proyek Pembangunan Jembatan H. Ranta Kampung Karang Getak, RT. 001/001, Desa Sukamantri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, patut dipertanyakan kinerja pengawas dan Konsultan pada saat pengecoran Abutment.

Pasalnya pembangunan proyek Jembatan yang dikerjakan oleh CV. Aliza Sejahtera Semesta diyakini cacat mutu pada saat Pengecoran Abutment jembatan yang masih penuh dengan air, dilakukan pada malam hari tanpa adanya penerangan hanya menggunakan lampu bolham, Jumat (01/10/2021).

Pada saat di lokasi, terlihat pekerjaan pengecoran Abutment jembatan masih penuh dengan air, para pekerja menuangkan beton dengan ember dan talang untuk memasukan beton, tanpa membuang airnya terlebih dahulu, kemudian bagaimana hasil kualitas beton yang tercampur air, bukankah hal itu akan mengurangi baik kualitas maupun mutu.

BACA JUGA :  198 Warga Desa Cirompang Antri Bantuan BPNT MIGOR

Yusup Supriatna Ketua divisi tim investigasi Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Korupsi Republik Indonesia
(LSM-KAMPAK-RI) mengatakan, saya menduga pengawas dan konsultan tidak ada di lokasi menjalankan tupoksinya secara profesional, saat di lokasi tidak adanya pengawas sehingga adanya pembiaran dalam pekerjaan tanpa adanya pengawasan, Seharusnya pada saat pelaksanaan kegiatan harus di dampingi oleh Konsultan dan Pengawas, karena mereka sudah di bayar oleh Negara dan untuk memberi arahan.

BACA JUGA :  Bupati Minahasa Melalui Agustivo Tumundo Hadiri HUT ke 157 GMIM Imanuel Tandengan

Lanjut Yusup, Pembangunan jembatan H. Ranta, Kampung Karanggetak, Kecamatan Tambelang, dari Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Kontruksi Kabupaten Bekasi, sumber dana APBD 2021, dengan besaran anggaran Rp.295.340.560,46,- pelaksana CV. Aliza Sejahtera Semesta, kegiatan dari awal kami pantau patut dicurigai sejak awak kegiatan banyak kejanggalan seperti menggunakan besi lama yang sudah pada karat masih dipergunakan, dari awal kegiatan data-data sudah saya ambil. Seharusnya tugas pengawas dan konsultan bener-bener mengawasi pekerjaan jangan membiarkan, harus tegas untuk memberi tegoran kepada kontraktor pelaksana yang nakal tidak mengutamakan kualitas dan mutu dalam sebuah pembangunan proyek, ” Tandas Yusup” (Pirman/Rudi )