DaerahPendidikan

OHCC Universitas Udayana Gelar Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Peduli Rabies di Desa Rendang

2928
×

OHCC Universitas Udayana Gelar Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Peduli Rabies di Desa Rendang

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KARANGASEM Sosialisasi dan edukasi kesehatan hewan peliharaan masyarakat peduli rabies dimotori oleh OHCC (One Health Colaborating Center) Universitas Udayana yang dilaksanakan di kantor perbekel Desa Rendang, jalan surya indah nomor 7, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Jumat, (25/11/2022) pukul 09.00 wita.

Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi tersebut dihadiri perbekel Desa Rendang, I Nengah Kariasa, Ketua OHCC Udayana, diwakili oleh Ni Putu Shinta Utari Dewi, Kepala Puskesmas Rendang, dr. I made Sudarmayasa, Kepala penanggulangan rabies, I Nengah Ardanayasa, koordinator pos pelayanan kesehatan Rendang, drh. I Wayan Gunawan, serta perwakilan masyarakat masing-masing Banjar, yang hadir di kantor perbekel Desa Rendang.

Advertisement
Scroll Kebawah Untuk Lihat Berita

Pemaparan edukasi ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memahami dan ikut berperan serta dalam mensukseskan program kesehatan hewan peliharaan.

Seperti diketahui bahwa, rabies merupakan penyakit zoonosis mematikan yang ditularkan dari hewan ke manusia dan mamalia melalui jilatan atau gigitan hewan terinfeksi virus genus Lyssavirus serta menyerang sistem saraf pusat.

Rabies ini sendiri sudah menjadi epidemis, dan sampai saat ini, telah menyebar hingga ke 26 dari 37 provinsi di indonesia. Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi dengan angka kejadian rabies tertinggi di indonesia.

BACA JUGA :  Prodi S1 Pariwisata Universitas Udayana Gelar Kuliah Tamu In Search of Balance In Tourism

Oleh karena itu, peranan masyarakat dalam menangani penularan rabies diperlukan mengingat, rabies merupakan penyakit zoonosis yang berkembang di masyarakat, sehingga dalam mencegah penyebaran rabies, dapat terwujud dengan cara,

1. Membangun kesadaran masyarakat bahwa, memelihara hewan peliharaan berarti harus bertanggung jawab terhadap peliharaannya tersebut.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hewan peliharaan yang terindikasi virus rabies.

3. Menjaga kebersihan lingkungan di daerah pemukiman sekitar.

OHCC Universitas Udayana, bersama mahasiswa Universitas Udayana Fakultas Kedokteran, dalam sosialisasi dan edukasi program ZEROH (Zero Rabies For One Health) di Kantor Perbekel Desa Rendang, Karangasem.
Foto: Ist

Saat ditemui media Nasionalxpos.co.id setelah pelaksanaan sosialisasi dan edukasi, perwakilan dari OHCC, Ni Putu Shinta Utari Dewi, biasa disapa Shinta menjelaskan bahwa,

“One Health Colaborating Center adalah suatu lembaga kesehatan bekerjasama dengan Universitas Udayana, dimana OHCC itu sendiri adalah pusat kajian one health, artinya lembaga yang concern terhadap kesehatan baik manusia maupun hewan dan lingkungan. lembaga one health ini tersebar diseluruh indonesia dengan kantor pusat berada di jakarta. Itulah mengapa, kedatangan kami di wilayah Rendang, Karangasem untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait isu kesehatan, salah satunya isu rabies. Melalui kegiatan edukasi ini diharapkan masyarakat Rendang dapat meningkatkan kewaspadaan rabies dan kepedulian dalam penanganan hewan peliharannya,” Ucap Shinta.

Senada dengan Shinta, salah satu narasumber, sekaligus koordinator di pos pelayanan kesehatan Rendang, UPTD Puskeswan Kabupaten Karangasem, drh. I Wayan Gunawan mengatakan bahwa, kegiatan edukasi ini untuk mensosialisasikan bagaimana tata cara pemeliharaan HPR (Hewan Penular Rabies) yang baik dan benar. Tujuan ini agar masyarakat ikut andil dalam mensukseskan vaksinasi rabies.

“Harus kita sadari bahwa selama ini, partisipasi masyarakat masih sangat rendah, karena mereka masih belum menyadari betul, betapa berbahayanya rabies itu sendiri, dan apa yang harus mereka lakukan terhadap hewan peliharaannya. Itu yang saya lebih tekankan, serta bagaimana kita dapat bersinergi antara masyarakat, perangkat Desa, dan dinas terkait dalam pelaksanaan vaksinasi rabies,” paparnya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Rendang, dr. I Made Sudarmayasa, narasumber dalam kegiatan ini juga menambahkan bahwa,

“Dalam kegiatan ini, saya berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi melalui pembagian buku tentang rabies yang diberikan, artinya, bagaimana kita semaksimal mungkin dapat mencegah resiko penularan rabies dengan memberikan perhatian terhadap hewan peliharaan khususnya anjing, ya tentunya, perhatian yang kita berikan, juga termasuk kepada vaksinasi secara teratur setiap 1 tahun sekali,” ungkapnya.

Mahasiswi Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran, Program Studi kesehatan masyarakat, Sahara Putri Ayu Kenanga Gunawan (sebelah kanan) bersama Salahuddin Ali Basyah
Foto: Ist

Sementara itu, perwakilan Mahasiswa Universitas Udayana Fakultas Kedokteran, program studi kesehatan masyarakat, Sahara Putri Ayu Kenanga Gunawan, Putri Kabupaten Indramayu, sekaligus President Of Zeroh menjelaskan bahwa,

“OHSC (One Health Student Club) merupakan Kelompok belajar yang berfokus pada Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Dan untuk kali pertama, Program Zeroh (Zero Rabies for One Health) menjadi pioner dalam mengaungkan “Bali Bebas Rabies” dari kalangan milenial di Bali. Desa Rendang menjadi salah satu Desa dengan kasus gigitan terbanyak di Kabupaten Karangasem. Untuk itulah saat ini, pelaksanaan kegiatan “Edukasi Buku Kesehatan Hewan Peliharaan, Masyarakat Peduli Rabies” di Desa Rendang dengan menggunakan media Buku Modul dan infografis, dibuat secara kreatif oleh Zeroh, mendapatkan antusias dan penyambutan yang luar biasa dari kader masing-masing Banjar di Desa Rendang. Begitupun, UPTD puskesmas Kecamatan Rendang, ikut menghidupkan suasana acara yang penuh semangat untuk bersama-sama menanggulangi kasus rabies di Bali, khususnya di Desa Rendang,” Ujar Sahara.

Sahara juga berharap agar, rekan-rekan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi lainnya dapat saling bersinergi melalui OHSC.

“Harapan saya, OHSC dari Universitas Udayana, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh saling bersinergi, bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui One Health, dan semoga Program Edukasi Zeroh ini dapat berkelanjutan,” Harapnya. (Uchan)