“Betul, dalam waktu dekat kita akan agendakan untuk melakukan operasi lagi,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, salahsatu ketua RT di wilayah Sepatan membenarkan surat yang saat ini beredar adalah penolakan warganya akan keberadaan perempuan – perempuan yang diduga menjajakan miras dan syahwat di wilayahnya.
Kepada wartawan ketua RT yang enggan menyebutkan namanya menuturkan, surat peringatan tersebut dibuat didasari oleh keresahan masyarakat yang geram dengan aktifitas para TKC (tukang cai) yang mulai mengganggu.
“Iya betul, surat itu kami buat agar mereka (TKC) bisa berhenti beraktifitas, karna kami khawatir warga bertindak sendiri,” ungkap dia saat dihubungi wartawan minggu (15/1/2023).
Dia berujar, amarah warga yang sudah mulai memuncak hanya bisa dibendung oleh aksi nyata dari aparat penegak hukum dan pemerintah setempat, sehingga dirinya berinisiatif untuk melayangkan surat peringatan itu.
“Jangan kami, Kewenangan desa juga amat terbatas dan hal itu membuat kami tidak bisa berbuat banyak, awalnya kami berpendapat dengan surat peringatan tersebut dapat segera di pahami oleh para TKC, namun nyatanya hingga hari ini mereka masih beroprasi,” ungkapnya.
Dirinya membenarkan, sebelumnya aparat kepolisian dalam hal ini Babinkantibmas Polsek Sepatan telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada para penjaja miras dan syahwat, namun pendekatan yang dilakukan belum membuahkan hasil.
