Daerah

Ayo Dolan Blora, Bali Ada Desa Penglipuran Maka Blora Ada Kampung Samin Sambongrejo

1020
×

Ayo Dolan Blora, Bali Ada Desa Penglipuran Maka Blora Ada Kampung Samin Sambongrejo

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, BLORA – Bali punya Desa Penglipuran maka Blora punya Kampung Samin di Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora, yang masuk nominasi 10 besar desa wisata di tingkat Jawa Tengah.

Berdasarkan data yang dihimpun NASIONALXPOS.CO.ID, Kampung Samin sendiri sangat identik dengan tokoh Samin Surosentiko yang merupakan pelopor ajaran Samin atau Sedulur Sikep sebagai falsafah beberapa komunitas adat yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Paham ini pertama kali disebarkan oleh Samin Surosentiko pada 1890 di desanya hingga akhirnya menyebar ke daerah lainnya.

Samin Surosentiko adalah nama ubahan, sosok ini bernama asli Raden Kohar yang sebelumnya berasal dari keluarga ningrat. Ia adalah keturunan dari Bupati Sumoroto (Raden Mas Adipati Brotodiningrat) yang berkuasa 1802-1826.

Setelah Kampung samin dinobatkan menjadi desa wisata terbaik di Kabupaten Blora, inilah saatnya bagi wisatawan untuk langsung berkunjung ke Kampung Samin, tidak harus berkunjung ke Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.

Selain terkenal dengan kearifan lokal sedulur sikepnya, Kampung Samin, Desa Sambongrejo, wisatawan juga bisa belajar peternakan, batik, hingga kuliner tradisional khas desa. Bahkan disediakan beberapa homestay untuk menginap.

Seperti halnya, rombongan wisatawan yang mengikuti fam trip akhir pekan kemarin.

Setibanya di depan gapura Kampung Literasi Sedulur Sikep Samin Sambongrejo, wisatawan langsung disambut dengan tetabuhan musik tradisional drum blek. Yang dimainkan anak anak muda dengan lagu dolanan Jawa.

BACA JUGA :  Dibuka Wagub Sulut, Bupati Minahasa ROR Hadiri Musrembang RKPD Sulut 2023

Selanjutnya, rombongan mendapatkan welcome drink dengan wedang cangkruk. Sejenis minuman tradisional khas Kampung Samin dari tanaman secang dicampur jahe, dan ramuan lainnya.

Sebelum masuk ke area inti Kampung Samin, seluruh wisatawan diajarkan memakai iket samin atau ikat kepala (udeng).

Mbah Pramugi Prawiro Widjojo selaku sesepuh Sedulur Sikep Sambongrejo pun turut memakaikan iket kepala kepada para tamu secara bergantian.

“Ini sebagai perlambang bahwa para tamu wisatawan telah kami terima sebagai sedulur atau saudara bagi kami di kampung sini dan siap mengikuti rangkaian wisata budaya dan edukasi di sini,” kata Mbah Pram sapaan akrabnya.

Rombongan wisatawan diajak berjalan kaki menyusuri lorong kampung yang tertata rapi dan bersih. Berhiaskan ornamen caping gunung sampai Pendopo Agung Kampung Samin.

Di bangunan Pendopo Agung yang berbentuk atap Joglo inilah, tempat utama pertemuan sedulur sikep. Para wisatawan dipersilahkan duduk lesehan, mendengarkan cerita sejarah sedulur sikep (Samin) dengan segala ajaran hidup hingga tradisinya.

Sambil mendengarkan cerita Mbah Pramugi dan berdialog, sajian jajanan tradisional dan menu makan siang khas kampung Samin hasil olahan tangan tangan terampil ibu-ibu kampung mulai disajikan.

BACA JUGA :  Akhirnya Komplek CI Todanan di Tutup Satpol-PP Blora.

Mulai dari jajanan tape bungkus daun ploso, gethuk, ketela rebus, pisang, kacang rebus, dan aneka buah.

Sedangkan menu makan siang yang dihidangkan terdiri dari dua jenis nasi. Ada nasi beras, dan ada nasi jagung. Pelengkapnya pakai sayur lodeh tewel, sayur menir, asem-asem daging, bothok, pelas, oseng ikan asin, tempe goreng, dan sambel khas desa.

Kesemuanya itu disajikan secara tradisional menggunakan gerabah dari tanah liat. Piring makannya juga memakai piring tanah liat dengan dasar daun pisang atau daun jati. Minuman air putih yang disajikan menggunakan kendi melengkapi kesegaran kuliner Kampung Samin ini.

Sayup sayup alunan musik lesung yang dimainkan ibu-ibu sedulur sikep (Samin) menambah asyiknya suasana desa yang asri. Bahkan wisatawan bisa ikut praktek memukul lesung bersama dan request lagu untuk dimainkan.

Tak ayal, tanpa sadar bagian tubuh mulai ikut bergoyang mengikuti alunan musik lesung yang dimainkan. Banyak wisatawan yang kemudian ikut berjoged.

Setelah perut kenyang, wisatawan masih bisa mengikuti kegiatan edukasi pembuatan tempe khas dengan bungkus daun jati. Serta belajar ketrampilan membatik di salah satu rumah batik yang selama ini memproduksi kain batik khas sedulur sikep Samin.

BACA JUGA :  Yakesma Lembaga Amil Zakat Nasional Sembelih Hewan Kurban Sebanyak 1 Ekor Sapi

Jika menghendaki menginap, masih banyak lagi agenda wisata edukasi yang bisa diikuti wisatawan. Seperti praktek berkebun di kebun jeruk dan kebun sawo organic, green house tomat dan melon. Beternak kambing etawa, penggemukan sapi, kolam lele, dan praktek olahan turunannya.

“Baru kali ini saya ke Blora dan mengikuti kegiatan fam trip di Desa Wisata Sambongrejo. Ternyata bagus ya Kampung Samin Blora ini. Kita bisa belajar budaya samin lengkap hingga kuliner dan UKM. Padahal sebelumnya kami kira Samin itu primitif dan kolot. Ternyata beda, patut untuk dikunjungi,” kata Anton, salah satu pengunjung dari Grobogan.

Terpisah, Bupati Blora Arief Rohman, menyatakan dukungannya untuk pengembangan dan promosi Desa Wisata Sambongrejo, Kecamatan Sambong.

“Pemkab siap mendorong dan mendukung pengembangan Desa Wisata Sambongrejo. Alhamulillah bisa masuk 10 besar Jawa Tengah,” bebernya.

“Semoga bisa menginspirasi desa-desa lainnya di Blora yang sebenarnya juga punya banyak potensi. Dengan adanya desa wisata seperti ini, selain merawat kearifan lokal juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat. Top Desa Wisata Sambongrejo,” ungkap Gus Arief.(Riyan)